Find Us On Social Media :
Tanggapan Gibran terkait Ganjar tolak gabung pemerintahan. (kompas.com)

Begini Respons Gibran soal Ganjar Tolak Gabung Pemerintahan Prabowo

Ria FM Solo - Kamis, 28 Maret 2024 | 16:20 WIB

Solo, Sonora.ID  –  Gibran Rakabuming Raka, memberikan komentarnya terkait dengan keputusan Ganjar Pranowo yang menolak tawaran untuk menjadi Menteri pada pemerintahan mendatang.

“Yang menawari siapa? Siapa yang menawarkan?” kata Gibran pada Rabu (27/3/2024) sore.

Saat ditanya oleh wartawan, Gibran menyebut akan merangkul lawan politiknya, Gibran hanya menyampaikan rasa terima kasih. Dia juga menjelaskan bahwa pembentukan kabinet masih dalam tahap pembahasan.

“Masih nanti, masih lama, masih harus diskusi lagi,” ujarnya, Gibran tidak memberikan penjelasan terkait perannya dalam proses pembentukan kabinet setelah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Sebelumnya, Ganjar menyatakan siap untuk menjadi warga biasa daripada bergabung dengan pemerintahan berikutnya, setelah ada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai Pilpres 2024.

Ganjar, yang hanya mendapatkan 16,47% suara sah secara nasional berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), mengungkapkan keputusannya untuk tidak terlibat dalam pemerintahan guna memastikan tetap terjaganya mekanisme check and balance.

Dengan demikian, tidak akan ada dominasi kekuasaan yang berlebihan. Ia sebenarnya merasa bersyukur jika ada usulan untuk menjadikannya menteri. Namun, Ganjar berpendapat bahwa lebih baik jika posisi menteri diisi oleh anggota partai politik yang mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden terpilih, yaitu Prabowo-Gibran.

"Kalau saya berada di luar mungkin itu jauh lebih baik karena check and balance pasti akan terjadi dan lebih banyak yang hebat di kelompoknya masing-masing apalagi kalau kita lihat banyak sekali tim atau partai politik yang mendukung paslon, pasti juga punya harapan,” ucap Ganjar.

Ganjar menuturkan bahwa setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memberikan putusan terkait sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Presiden) yang dijadwalkan pada 22 April mendatang, ia akan kembali menjadi warga biasa.

Baca Juga: Kacang Mete di Wonogiri Laku Keras, Harga Tembus Rp160 Ribu/Kg

Menurutnya, ia masih terus aktif berkomunikasi dengan para relawannya. Ganjar memiliki rencana untuk melakukan kegiatan berbasis komunitas bersama relawan dalam bidang pendidikan politik, lingkungan, penguatan UMKM, dan pemberdayaan masyarakat miskin.

Ganjar juga berharap bahwa nantinya siapapun yang akan menjadi calon presiden dan wakil presiden, tidak antikritik. Menurutnya, pihak di luar pemerintah memiliki peran yang penting untuk menjadi pengawas kekuasaan.

“Berikan mereka kesempatan untuk memerintah dan kami bisa memberikan dukungan dengan cara macam-macam, yang baik. Kami dukung, yang tidak baik kami kritik dan yang berkuasa kalau dikritik telinganya enggak boleh tipis, karena itu kecintaan kami pada Republik,” terangnya.

Penulis: Kharissa Herawati