Bagikan :
Saat stres ini bisa diimbangi dengan memberi arti, maka secara mental seseorang juga akan terlatih untuk semakin kuat. Kemudian cara yang kedua adalah dengan melakukan perubahan gerak.
“Jadi ketika Anda melakukan gerakan yang cenderung statis, itu hormon stresnya meningkat. Tapi ketika Anda bergerak berbeda, misalnya berdirinya tegak, hanya dalam waktu 2 menit, hormon stres akan turun 20%, hormon testosteron naik 25%, dan keberanian untuk take action naik sejauh 86%,” jelas Tung.
Baca Juga: Sempat Ditunda, Album ‘Jesus is King’ Milik Kanye West Akhirnya Rilis
Salah satu perubahan gerakan yang bisa dilakukan adalah dengan berolahraga, karena olahraga dapat mengeluarkan hormon endorfin, yang akan membantu berkurangnya hormon stres.
Bahkan menurut penelitian, melakukan jalan cepat selama 45 menit akan menurunkan hormon stres sebanyak 75%.
“Jadi ketika Anda mengalami tantangan dalam kehidupan, ubah arti bahwa tubuh Anda akan perform better. Kemudian yang kedua, ubah gerak, olahraga, dan yang pasti hormon stres Anda akan berkurang. Dan hasilnya Anda bisa lebih baik dalam menghadapi tantangan-tantangan dalam kehidupan ini,” tutup Tung.
Baca Juga: Lirik dan Chord/Kunci Gitar Lagu 'Goodbye', Persembahan Terakhir Maudy Ayunda
