Nadiem Masuk Daftar Time 100 Next 2019, Berikut 5 Fakta Tentang Nadiem

19 November 2019 12:00 WIB
Nadiem Makarim saat pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju
Nadiem Makarim saat pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju ( Kompas.com/Kristianto Purnomo)

Lulusan Harvard

Nadiem menghabiskan masa sekolah dasar dan menengah pertama di Indonesia, kemudian ia melanjutkan pendidikan menengah atas di Singapura.

Nadiem melanjutkan pendidikan ke salah satu universitas Ivy League di Amerika Serikat. Jenjang strata saty ia tempuh di Brown University Jurusan Hubungan Internasional.

Ia juga sempat mengikuti pertukaran pelajjar di London School of Economics and Political Science di Inggris. Setelah mendapat gelar BA (Bachelor of Arts), Nadiem kemudian melanjutkan S2 di Harvard University, hingga ia meraih gelar Master of Business Administration.

Baca Juga: Siapakah Pengganti Nadiem Makarim sebagai CEO Gojek yang Baru?

CEO Gojek

Nadiem Makarim merupakan pendiri sekaligus CEO Gojek sebelum menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Ia mendirikan Gojek bersama rekan-rekannya pada 2015. Nadiem mendirikan Gojek lantaran sering naik ojek dan mengetahui potensi pasar yang ada di dunia ojek.

Kerja di konsultan dan fashion online

Nadiem sempat bekerja di konsultan internasional di Jakarta, Mckinsey & Company, serta Zalora Indonesia. Di Zalora, Nadiem menjabat sebagai Co-Founder & Managing Editor selama setahun.

Ia juga pernah bekerja di perusahaan Kartuku. Di sana, ia menjabat sebagai Chief Innovation Officer pada periode 2013-2014.

Baca Juga: Sah! Jokowi Umumkan 12 Wakil Menteri untuk Kabinet Indonesia Maju

Ditunjuk Jokowi sebagai Mendikbud

Nadiem ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Indonesia Maju. Ia diminta membuat terobosan-terobosan dalam pengembangan sumber daya manusia dan mencocokkan kebutuhan industri bersama sektor pendidikan.

Jokowi meminta Nadiem memastikan ketersediaan talenta dalam menyambut era industri 4.0 yang serba terkomputerisasi dan terhubung ke internet.

Nadiem merancang program 100 hari

Nadiem meminta waktu selama 100 hari untuk menyusun rancangan program kerja yang akan ia jalankan. Nadiem tidak ingin terburu-buru dalam menyusun rancangan program kerja.

"Ya mohon kesabarannya untuk menunggu rancangannya. 100 hari untuk mendengar, belajar, dan merancang," ujarnya.


Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm