Peneliti menemukan, partisipan yang tidur selama sembilan jam atau lebih 23 persen lebih mungkin mengalami stroke dibandingkan mereka yang tidur selama delapan jam atau kurang.
Sementara waktu tidur siang selama 90 menit dikaitkan dengan kemungkinan stroke 25 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang hanya menghabiskan waktu 30 menit untuk beristirahat.
Partisipan yang melakukan keduanya-tidur sembilan jam atau lebih pada malam hari dan beristirahat selama 90 menit pada siang hari-85 persen lebih mungkin terkena stroke dibanding mereka yang tidur dalam waktu ideal.
Baca Juga: Cara Cermat Menyiasati Konsumsi Makanan Cepat Saji Agar Lebih Sehat
Tak hanya itu, peneliti juga menemukan, partisipan dengan kualitas tidur yang buruk melaporkan 29 persen lebih mungkin mengalami stroke dibanding mereka yang tidur cukup.
Di sisi lain, ternyata peneliti tak menyebutkan faktor gaya hidup lainnya seperti aktivitas fisik dan pola makan sebagai pertimbangan dalam penelitian tersebut.
"Dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk mengetahui dengan pasti hubungan antara waktu tidur di malam dan siang hari dengan risiko stroke," ujar penulis studi dari Huangzhong University of Science and Technology, Xiaomin Zhang, seperti dilansir dari The Independent.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.