Bagikan :
Sonora.ID - Praktik Mak Erot kembali menjadi perhatian publik karena Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang menginginkan praktik ini menjadi salah satu destinasi wisata kebugaran di Indonesia.
Mak erot sudah sejak lama dikenal sebagai ahli pembesar alat vital pria. Namun sejak kepergian Mak Erot di tahun 2008 lalu, kini praktiknya telah dijalankan oleh anak dan cucunya.
Baca Juga: Mitos atau Fakta? Bersepeda Terlalu Sering Bisa Sebabkan Mr P Bermasalah
Menanggapi hal tersebut, dr. Boyke dalam program Sex In The City menjelaskan jika praktik yang dilakukan tersebut tidak sepenuhnya memiliki dampak dan bukti yang nyata.
“Karena secara logika saja, Mr P memang sulit diperbesar kalau tidak dilakukan tindakan operatif,” ucap dr. Boyke.
Baca Juga: Apa yang Perlu Diperhatiakan Ketika Mr P Tidak Disunat, Adakah Pengaruhnya?
Ia mengatakan jika tindakan operasi bedah pelastik bisa memberikan Mr P yang besar dengan cara menarik sebagian akar penis lebih ke depan.
“Namun jika dilakukan dengan penambahan yang sering kali berbahaya adalah dengan silikon. Jadi Mr P ini menjadi tebal, gemuk ataupun ujungnya menjadi lebih keras. Tapi itu sangat bahaya karena penggunaan silikon,” jelasnya.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 5 Tips Membersihkan Mr P Agar Tetap Kondisi Sehat
Penggunaan silikon pada Mr P akan mendekatkan seseorang untuk terkena kanker penis.
Sama halnya dengan wanita yang melakukan suntik silikon untuk menambah volume payudara.
“Itu juga risiko terkena kanker payudaranya semakin bertambah,” kata dr. Boyke saat di Radio Sonora Fm.
Baca Juga: Muncul Tren Filler Penis Mulai Harga Rp 85 Juta, Apakah Efektif?
