Amerika Serikat Berdamai Dengan Taliban, Menlu AS: Ini Hari Penting

1 Maret 2020 14:00 WIB
Perjanjian damai antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban ditandai dengan jabat tangan antara Zalmay Khalilzad yang merupakan utusan AS (kiri), dan Mullah Abdul Ghani Baradar selaku pemimpin Taliban (kanan). Perjanjian damai ditandatangani di Doha, Qatar, Sabtu (29/2/2020).
Perjanjian damai antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban ditandai dengan jabat tangan antara Zalmay Khalilzad yang merupakan utusan AS (kiri), dan Mullah Abdul Ghani Baradar selaku pemimpin Taliban (kanan). Perjanjian damai ditandatangani di Doha, Qatar, Sabtu (29/2/2020). ( (IBRAHEEM AL OMARI/REUTERS))

Dalam perjanjian tersebut, Washington menyepakati mereka akan menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan paling lambat dalam 14 bulan.

Kemudian mereka tidak akan menggunakan kekerasan melawan rakyat Afghanistan, maupun mengintervensi segala urusan dalam negeri.

AS juga berjanji bakal menyediakan dana tahunan yang akan dipergunakan untuk melatih, mempersenjatai, dan menjadi penasihat pasukan Afghanistan.

Baca Juga: Intel Israel Bantu Amerika Serikat dalam Pembunuhan Jenderal Iran

Berikut merupakan poin kesepakatan AS dan Taliban:

  • AS beserta blok pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan menarik seluruh serdadu mereka dari Afghanistan dalam 14 bulan mendatang.
  • Pemerintah Afghanistan akan berkoordinasi dengan Dewan Keamanan PBB agar anggota Taliban dilepaskan dari daftar sanksi pada 29 Mei.
  • Dalam 3-4 bulan ke depan, AS akan mengurangi jumlah tentara dari 13.000 ke 8.600, di mana sisanya dipulangkan hingga 14 bulan mendatang.
  • AS tidak akan memakai kekuatan melawan integritas teritorial Afghanistan.
  • AS tidak akan mengintervensi urusan domestik Afghanistan.
  • AS berkomitmen menyediakan dana tahunan yang dipakai untuk melatih, mempersenjatai, dan menjadi penasihat militer Afghanistan.
  • Pompeo menuturkan, Gedung Putih akan "mengawasi" kelompok pemberontak itu, di mana kesuksesan perjanjian itu bergantung pada tindakan mereka.

"Ini adalah cara kami memastikan Afghanistan tidak akan lagi menjadi basis bagi teroris internasional," tegas mantan Direktur CIA itu.

Baca Juga: Mengira Terinfeksi Virus Corona, WN Korsel Nekat Gantung Diri di Hotel Solo

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm