Mencekam, Begini Kisah Nyata Jika Suatu Negara Memberlakukan Lockdown

1 April 2020 18:31 WIB
Mencekam, Begini Kisah Nyata Jika Suatu Negara Memberlakukan Lockdown
Mencekam, Begini Kisah Nyata Jika Suatu Negara Memberlakukan Lockdown ( )

PALEMBANG, Sonora.ID – Hingga saat ini mungkin Anda dapat mengingat dengan delas bahwa covid-19 ditemukan pertama kali di dataran China.

Tepatnya di pusat pasar hewan yang berada di kota Wuhan, China. Namun taukah Anda sebelum akhirnya China bangkit dari serangan covid-19, negara tirai bambu tersebut sempat melakukan beberapa kebijakan.

Salah satu kebijakan ekstrem yang dilakukan pemerintah China adalah 'Lockdown' atau karantina wilayah Wuhan.

Baca Juga: Terapkan Pengetatan Sosial, 7 Ruas Jalan Utama Balikpapan Ditutup

Bagaimana situasi lock down saat wabah corona terjadi di Wuhan China, kepada SonoraID Fitriani, STD Dosen teknik Sipil Universitas Sriwijaya sebagai salah satu WNI menceritakan tentang kondisi sebenarnya di Wuhan sebelum dirinya yang berhasil dievakuasi.

“Kota wuhan normalnya ramai, apalagi waktu itu masih suasana Imlek ramai sekali, namun ketika diumumkan lockdown wuhan berubah seketika jadi seperti kota mati, aktifitas airport sepi, kita dapat email, serta himbauan himbauan agar tidak boleh keluar, kalaupun keluar seminggu sekali dan dibatasi 1 jam,” ucapnya.

Heny menambahkan bahwa kondisi saat itu mencekam dan menakutkan.

Baca Juga: Lalu Lintas Orang Masuk ke Kalimantan Selatan Resmi Dibatasi

“Akibat wabah itu orang jadi takut, bahkan ada kawan demam, padahal bukan corona orang takut mendekat, sepertinya kemanusiaan sudah berkurang, “ ucapnya.

Heny juga mengisahkan bagaimana akhirnya dirinya bersama 237 WNI lainnya dievakuasi dari Wuhan China.

“Sebelum evakuasi kita stay selama 7 hari, evakuasi bisa dibilang operasi senyap, ini kerjasama antara persatuan pelajar Indonesia tionghoa dan KBRI Cina. Awalnya didata, sukarela tanpa ada paksaan yang mau dievakuasi, awalnya pesimis tapi karena perintah Presiden Jokowi, kami yakin bisa dilakukan,” ucapnya.

Saat sudah tiba di tanah air, Heny menceritakan bagaimana proses karantina di Natuna.

Baca Juga: Lalu Lintas Orang Masuk ke Kalimantan Selatan Resmi Dibatasi

“Kami sampai di Natuna jam 12 siang, ada tenda 14 unit semua pakai ac, TV,semua lengkap, kita makan 3 x sehari, ada juga snack 2 kali sehari, susu, vitamin dan cek kesehatan pagi dan siang. Petugas yang memeriksa pakai masker dan sarung tangan, kami diwajibkan pakai masker terus, bahkan tidur pun harus pakai masker,”

Setelah menjalani proses karantina selama 14 hari akhirnya Heny dan ke -237 WNI lainnya dinyatakan sehat dan boleh pulang ke rumah masing masing, meskipun sudah tidak bersama sama lagi namun dirinya masih tetap berkomunikasi.

“terharu, saat malam perpisahan , tidak menyangka rasa kebangsaan tercipta begitu tinggi. Walaupun berpisah kita tetap berkomunikasi, kita ada grup chat, kalau ada apa apa kita share kesana, “ ucapnya.

Baca Juga: Karena Pandemi Virus Corona, Pesta Kesenian Bali 2020 Batal Digelar 

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm