Jaga Laju Inflasi, Sumut Akan Terapkan Perdagangan Antar Daerah

18 Mei 2020 14:25 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumut, Wiwiek Sisto Hidayat
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumut, Wiwiek Sisto Hidayat ( Sonora FM Medan)

Medan, Sonora.ID - Di masa pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Sumatra Utara berencana menerapkan regulasi perdagangan antar daerah dalam waktu dekat.

Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk tetap menjaga laju inflasi dan mendorong peningkatan perekonomian antar provinsi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumut, Wiwiek Sisto Hidayat mengatakan, formula khusus ini sangatlah diperlukan mengingat sejauh ini tidak ada peraturan yang membatasi perdagangan antar daerah. Hal ini juga perlu karena karakteristik dan potensi SDA berbeda-beda.

"Kalau banyak baiknya dan bisa berjalan dengan benar, tidak ada salahnya ini segera kita wujudkan. Masing-masing provinsi mendata komoditas mana yang kelebihan pasokan dan mana yang kekurangan, sehingga nanti bisa bekerja sama antar daerah untuk saling melengkapi khususnya kebutuhan pangan," katanya.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Sumut Semakin Bertambah Jadi 196 Orang

Pihaknya menyebutkan jika ada daerah yang mengalami surplus dan defisit, serta perbedaan infrastruktur menyebabkan terjadi perbedaan harga antar daerah.

"Meski inflasi umum relatif terkendali, inflasi bahan makanan tahun 2019 di beberapa daerah masih dalam tren yang meningkat dan berada di level yang cukup tinggi seperti di Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Lampung. Di tengah pandemi ini upaya ekstra perlu kita lakukan khususnya menghadapi Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN)," jelas Wiwiek.

Untuk jangka pendek menjamin ketersediaan barang dan kestabilan harga, ada beberapa upaya yang perlu diperhatikan yakni pelaksanaan operasi pasar berkonsep physical distancing, monitoring intensif sebagai antisipasi penimbunan, penerapan pasar online (daring), aktif melakukan komunikasi jaminan kecukupan barang untuk menghindari panic buying.

"Upaya jangka panjang salah satunya melalui penyelenggaraan kerja sama antardaerah. Hal ini perlu karena karakteristik dan potensi SDA berbeda-beda. Ada daerah surplus dan defisit, serta perbedaan infrastruktur menyebabkan terjadi perbedaan harga antar daerah," tutur Wiwiek.

Baca Juga: Meski Pandemi Covid-19, Sumut Tetap Jalankan Proyek LRT Mebidangro

PenulisWahyuni
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.