Pemprov Jatim Sediakan Naskah Khotbah Salat Idul Fitri di Rumah

23 Mei 2020 17:20 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ( Sonora FM Surabaya)

Surabaya, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyediakan panduan melaksanakan ibadah salat Idul Fitri lengkap dengan format naskah khotbah guna memudahkan masyarakat melakukan ibadah salat Idul Fitri 1441 H di rumah. 

Panduan melaksanakan ibadah salat Idul Fitri tersebut bisa diakses melalui website resmi Pemprov Jawa Timur.

Di sana terdapat panduan melaksanakan ibadah salat Idul Fitri lengkap dengan naskah khotbah untuk dibaca sebagai rukun salat Idul Fitri. 

Baca Juga: Penambahan Kasus secara Signifikan, Risma Gelar Evaluasi PSBB dan Penanganan Covid-19

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, sebagaimana dianjurkan oleh Wakil Presiden RI dan juga dari MUI serta Kemenag, masing-masing daerah yang sudah masuk dalam kategori zona merah atau yang sudah ada di antara warganya yang terinfeksi covid-19, maka dianjurkan untuk salat Idul Fitri di rumah saja.

“Daerah yang sudah ada warganya yang terkonfirmasi positif maka diharapkan salat Idul Fitri di rumah masing-masing. Dan kita siapkan format naskah khotbah di website Pemprov Jatim,” kata Khofifah saat di Gedung Negara Grahadi, Jumat (22/05/2020) malam. 

Dalam website tersebut, dikatakan Gubernur perempuan pertama Jatim ini bisa dijadikan acuan bagi masyarakat saat salat Idul Fitri di rumah.

Baca Juga: Siapa Sosok Habib Umar Assegaf yang Diduga Melanggar PSBB di Tol Satelit Surabaya?

Misalnya dalam satu keluarga menggelar salat Idul Fitri di rumah dengan saling berbagi peran antara imam dan juga khotib.

“Dengan begini kami berharap agar seluruh masyarakat tidak kehilangan khidmadnya merayakan 1 Syawal,” imbuh Gubernur Khofifah. 

Lebih lanjut, wanita yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI ini juga meminta dengan sangat pada masyarakat untuk bersilaturahmi di hari Idul Fitri kali ini cukup dengan cara online saja seperti melalui skype, zoom, WhatsApp Call, dan juga layanan virtual lainnya.

Baca Juga: Dapat Izin Mendagri, Risma Lantik 71 Pejabat Pemkot Surabaya

Hal ini dikerenakan silaturahmi dengan cara bertatap muka, berkerumun dan juga bersalam-salaman menjadi hal yang berisiko tinggi terhadap adanya transmisi virus. 

“Kami mengimbau dengan sangat agar warga Jatim untuk tidak melakukan silaturahmi dari rumah ke rumah. Karena saat ini persentase orang tanpa gejala (OTG) di Jawa Timur kian meningkat, mencapai 34 persen,” kata Khofifah. 

Ia mewanti bahwa saat ini pertumbuhan kasus orang terinfeksi Covid-19 masih terus meningkat dan harus diantisipasi oleh seluruh pihak. 

Baca Juga: Sejak PSBB Jilid I, Pemkot Surabaya Terus Awasi Pusat Perbelanjaan

Oleh sebab itu dalam merayakan 1 Syawal kali ini ia mengimbau dengan sangat agar silaturahmi dilakukan secara online. 

“Apalagi besok itu sudah perpekan, biasanya saat perpekan itu pasar-pasar tradisional itu padat. Maka minggu kemarin kami juga sudah melakukan koordinasi dengan pemda dan pengelola pasar agar pasar tradisional itu di-manage dengan aman sehingga perdagangan bisa tetap jalan tapi orang tidak berkerumun,” kata Khofifah. 

Dengan tetap memperhatian ketat protokol kesehatan, ia berharap agar masyarakat tetap bisa terjaga dari penyebaran Covid-19. 

Baca Juga: Lontong Balap Kranggan Surabaya, Kuliner yang Bertahan Saat Pandemi

Gubernur dan Wagub Tak Gelar Open House

Selain menganjurkan untuk bersilaturahmi secara online saja, Gubernur Khofifah juga menegaskan bahwa pihaknya tidak menggelar open house sebagaimana dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya. 

Biasanya open house saat lebaran Idul Fitri dilakukan di Gedung Negara Grahadi dan juga di kediaman pribadinya di kawasan Jemursari. Akan tetapi khusus tahun ini karena sedang pandemi Covid-19 maka open house ditiadakan untuk mencegah kerumunan.

"Setiap kerumunan punya potensi penularan virus. Maka di 1 Syawal 1441 H ini silaturahmi secara online saja. Di Grahadi juga kami pastikan tidak akan ada open house seperti tahun lalu. Saya tidak melakukan open house, baik di Grahadi maupun di kediaman pribadi," tegas Khofifah. 

Sebab biasanya saat open house masyarakat Jatim dari banyak daerah datang ke Grahadi dan melakukan halal bi halal. Mereka bisa datang bahkan dari pelosok Jawa Timur.  

"Pak Wagub juga begitu. Kami sepakat tidak menggelar open house," pungkasnya.

Ia mengajak seluruh warga Jatim untuk sama-sama berdoa agar badai Covid-19 bisa cepat berlalu dan semua aktivitas bisa kembali normal seperti sebelum terjadi pandemi. 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Akan Kembali Lakukan Rapid Test Massal di Beberapa Wilayah

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm