Bagikan :
Lantas apakah benar pub telah disulap menjadi diskotek?
Ketika dikonfirmasi awak media, Eri lagi-lagi membantah tudingan tersebut.
Kendati dirinya mengakui masih menggunakan DJ diskotek untuk ditarik ke pub sehingga suasananya terkesan seperti diskotek.
"Kita tidak memiliki DJ pub. Untuk mendatangkan dari luar pun susah dengan kondisi pandemi saat ini. Jadi DJ diskotek lah yang ditarik mengisi musik," ungkapnya.
Namun apapun alasannya. Pemko Banjarmasin tetap meminta pub agar menggunakan musik dari home band dengan suasana lampu cukup terang.
"Ya kalau itu permintaan Pemko akan kita turuti. Kami pun siap dikontrol ke depannya," klaim Eri.
Baca Juga: Disbudpar Banjarmasin Klaim Sudah Berikan SP 1 bagi Pub yang Diubah Jadi Diskotek
Mengenai SP 1 yang kabarnya telah dilayangkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Eri mengaku tidak menerimanya.
"Tidak ada surat peringatan. Yang ada hanya pembinaan," tutupnya.
Sementara itu, Kabid Ketertiban Umum Satpol PP dan Damkar Banjarmasin, Dani Matera, mengklaim bahwa sebenarnya kondisi di lapangan tidak sejauh yang bayangkan.
Di mana dance floor yang tersedia cukup kecil dan lampu pun tidak segelap yang dibayangkan.
"Kami menindaklanjuti laporan masyarakat. Untuk membuktikan faktanya di lapangan," ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap meminta pihak pengelola mematuhi permintaan Pemko. Termasuk membatasi jumlah pengunjung, agar penularan virus Corona di tempat tersebut bisa dhindari.
"Kami minta tetap turuti permintaan Pemko, agar masyarakat tidak berpikir pub disulap jadi diskotek," pungkasnya.
