“Jadi karena dalam sekali tidak semua penduduk ada. Maka petugas berulang-ulang kali berkunjung sampai dinyatakan semuanya telah di-swab,” katanya.
Terlebih, Febriadhitya menyebut, mengingat tujuan utama dari swab ini adalah mencari pasien-pasien positif dan mendeteksi dini. Dari situlah maka diupayakan semua penduduk rusun harus menjalani tes swab. “Jadi meskipun berkali-kali tetap kami datangi,” tegasnya.
Ia menyampaikan, dari 19 rusun tersebut, di antaranya yakni Rusun Romokalisari, Penjaringan, Keputih, Siwalankerto, Wonorejo, Tambakwedi, Dukuh Menanggal, Jambangan, Bandarejo, Brudo, Tanah Merah, Randu, Rusun GA, Sombo, Pesapen, Indrapura, Dupak Bangunrejo, Urip Sumoharjo dan Waru Gunung.
Baca Juga: Tahap Kajian Belajar Tatap Muka, Pemkot Surabaya Harus Pastikan Kesehatan Seluruh Warga Sekolah
“Jumlah 1.341 orang itu datanya masih terus bergerak ya. Setiap harinya terus bergerak mengingat petugas masih terus mendatangi beberapa rusun yang yang penduduknya belum di-swab,” tegasnya.
Ia menambahkan, bagi warga yang dinyatakan positif berjumlah 25 orang. Namun dari angka itu 13 diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan 12 orang lainnya sedang menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji.
“Apabila ada warga disertai gejala dan memiliki komorbid (penyakit penyerta) maka langsung bisa menjalani perawatan di rumah sakit. Tapi alhamdhulillah sudah banyak yang sembuh,” pungkasnya.
Baca Juga: Tak Kenal Capek & Bosan, Risma Sidak Saluran & Jembatan Semampir Surabaya