Pakar Politik Nilai Tangisan Kim Jong Un Hanya Intrik Politik Lantaran Takut Dilengserkan Rakyatnya Sendiri

15 Oktober 2020 12:05 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ( Business Insider)

Pakar menduga, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menangis karena dia takut jika dilengserkan oleh rakyatnya sendiri.

Bahkan, pengamat menyatakan, Kim tahu dia berisiko dilengserkan rakyatnya yang kecewa, kecuali dia segera menuntaskan janji-janjinya.

Ramon Pacheco-Pardo, profesor muda di King's College London, menuturkan, Kim tahu ancaman paling mengerikan adalah dari rakyatnya sendiri.

"Kim tentu sadar jika dia masih ingin menikmati kekuasaannya, dia harus membuat janji-janjinya nyata," terang pakar hubungan internasional itu.

Pacheco-Pardo mengatakan, Kim selalu menekankan bahwa rakyat Korea Utara tak perlu mengetatkan ikat pinggang.

Namun, pada awal tahun ini, dia terpaksa memerintahkannya. Dia menjelaskan, pergantian rezim di negara penganut ideologi Juche tersebut tentu tidak akan datang dalam waktu dekat ini.

Namun, yang pasti, Kim akan mendapatkan tantangan internal. Apalagi berdasarkan studi Universitas Vienna, 60 persen populasi Korut sangat miskin.

Baca Juga: Unik, India Gunakan Kotoran Sapi Untuk Tangkal Radiasi Dari Ponsel

Pacheco-Pardo menerangkan, Kim tahu Amerika Serikat (AS) takkan bisa menginvasi, apalagi mereka mempunyai senjata nuklir.

"Kemungkinan dari dalam. Jika Anda melihat diktator dari seluruh dunia, pergantian kekuasaannya jelas terjadi secara internal," kata dia.

Sang profesor muda yakin bahwa Kim Jong Un yang menangis itu menunjukkan bahwa dia merupakan "pria bersahaja" dan dibutuhkan Korut.

"Dia secara implisit menekankan kini adalah waktu yang tepat memulai diplomasi. Hanya dengan cara itu, maka ekonomi akan membaik," jelasnya.

Edwar Howell, peneliti di Jurusan Internasional Universitas Oxford, berujar, Kim harus bertindak jika tidak ingin pemerintahannya terguncang. Pada 2018, dia sempat memperkenalkan kebijakan bernama "Panduan Strategis Baru".

Berisi fokus mereka dari nuklir ke ekonomi. Dengan memperkenalkan kebijakan tersebut, Howell menganalisis Kim berada dalam tekanan agar kemakmuran negara lebih diperhatikan.

"Rencana Kim setelah mendeklarasikan program nuklir Korut sudah selesai adalah perubahan drastis ke pembangunan ekonomi," papar Howell.

Baca Juga: Angka Kekerasan Seksual dan Asusila Tinggi, Pemerintah Bangladesh Setujui Hukuman Mati Bagi Pemerkosa

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kim Jong Un Menangis, Diduga Takut Dilengserkan Rakyatnya Sendiri",

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm