Pandemi Covid-19, Mahasiswa Kotamobagu Inovasi Minuman Kesehatan Kombucha

19 Oktober 2020 16:30 WIB
Pandemi Covid-19, Mahasiswa Kotamobagu Inovasi Minuman Kesehatan Kombucha
Pandemi Covid-19, Mahasiswa Kotamobagu Inovasi Minuman Kesehatan Kombucha ( Sonora/Gerard Mampuk)

Manado, Sonora.ID - Mengisi waktu libur ditengah masa pandemi Covid-19, dua mahasiswa di kota Kotamobagu, berinovasi membuat minuman sehat kombucha, yaitu, teh probiotik hasil fermentasi teh manis yang di rendam dengan sejenis jamur bernama scoby, kemudian dicampur dengan buah-buahan.

Dari hasil penjualan minuman ini mereka bisa meraup untuk satu hingga Rp 2 juta per bulan.

Setiap hari mereka sibuk memproduksi minuman sehat kombucha yaitu minuman teh probiotik yang merupakan hasil fermentasi teh manis yang di rendam dengan sejenis jamur yang bernama scoby.

Baca Juga: Kepala Perpusnas : Siapkan Inovasi Sebagai Strategi Percepatan Reformasi Birokrasi

Rasa kombucha sendiri asam manis segar dan beraroma seperti cuka apel.

Proses fermentasi minuman memakan waktu selama tujuh hari tergantung dari suhu ruangan.  Jika masuk masa panen kombucha biasanya di tambahkan dengan buah-buahan, sehingga menimbulkan rasa yang baru.

Meski tergolong baru, namun pemesan minuman ini cukup banyak, tidak hanya warga kotamobagu saja, namun ada juga dari luar kotamobagu, sebab minuman kombucha juga dapat meningkatkan imunitas tubuh serta dapat membantu menurunkan kadar gula tinggi, jantung,  liver dan ginjal serta penyakit lainnya.

Baca Juga: Khofifah Serahkan Bansos dan Modal Usaha di Trenggalek Jatim

“Sejak pandemi Covid-19 melanda kegiatan perkuliahan praktis berhenti, pulang dari tempat kuliah di yogyakarta kembali ke kampung halaman, menganggur tidak ada pekerjaan yang ddilakukan kami berinisiatif membuat teh kombucha untuk dijual,“ jelas Mohamad Galih Monoarfa mahasiswa Kotamobagu, di rumahnya, di Kotamobagu, Sulawesi Utara, Sabtu (17/10/2020).

Saat ini minuman kombucha baru diboroduksi dengan tiga variant rasa yaitu rasa manga, nanas dan pir. Per botol minuman kombucha ukuran 250 ml dijual seharga Rp 23 ribu.

Dari hasil penjualan minuman, keduanya bisa meraup untung Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per bulan, yang dijual melalui media sosial.

Meskipun hanya di produksi secara manual, namun Vina Fatimah Otuh dan Mohamad Ghalih Monoarfa, berniat akan mengembangkan usaha ini dengan menambah varian rasa, agar warga bebas memilih rasa yang diinginkan.

Baca Juga: Pemasaran Produk Dalam Pandemi, Pelaku UKM Harus Manfaatkan Digital 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.