Minim Peserta, Aksi Penolakan Omnibus Law di Banjarmasin tetap Menggelora

20 Oktober 2020 11:46 WIB
Minim Peserta, Aksi Penolakan Omnibus Law di Banjarmasin tetap Menggelora.
Minim Peserta, Aksi Penolakan Omnibus Law di Banjarmasin tetap Menggelora. ( Fakhrurazi)

Banjarmasin, Sonora.ID - Tidak seperti 2 kali aksi sebelumnya, demonstrasi jilid 3 penolakan Omnibus Law Undang-undang Cipta di Banjarmasin, hanya diikuti oleh massa yang jumlahnya relatif kecil.

Bahkan massa aksi yang dimotori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalsel itu, jumlahnya lebih sedikit dibanding anggota polisi yang mengamankan jalannya aksi.

Kendati minim secara jumlah, namun hal itu tidak mengurangi semangat mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi.

Baca Juga: Kemenkominfo Siapkan Peraturan Untuk Pemblokiran Medsos Konten Negatif

Perwakilan mahasiswa silih berganti berorasi di mimbar bebas yang digelar di Jalan Lambung Mangkurat, atau tepatnya di depan kediaman Danrem 101/Antasari yang berdampingan dengan Rumah Banjar (Kantor DPRD Kalsel).

Selain Omnibus Law yang kontroversial, para mahasiswa juga menyoroti janji-janji Presiden, Joko Widodo, dan wakil presiden, Ma'ruf Amin, yang banyak tidak terealisasi.

"Dalam satu tahun kepemimpinan Jokowi Ma'ruf, janji apa yang sudah terealisasi?," tanya salah satu orator dari Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Muhammad Syahri, kepada peserta aksi.

Baca Juga: BMKG Prediksi 25 Wilayah Ini Alami Hujan Lebat, Jawa Timur Salah Satunya

Menurut Presiden Mahasiswa BEM UIN Antasari itu, banyak janji pemerintah yang tak kunjung terealisasi. Misalnya saja janji penyediaan 10 ribu lapangan kerja bagi warga negara Indonesia.

"Memang ada tersedia kawan-kawan. Tapi untuk TKA (Tenaga Kerja Asing)," seloroh Syahri yang disambut sorakan mahasiswa yang lain.

Banyak masyarakat yang memerlukan pekerjaan di negeri sendiri, namun pemerintah terkesan mementingkan pekerja asing. Padahal pekerjaan yang ditawarkan bisa saja dilakukan oleh pekerja lokal.

"Pemerintah lebih mengutamakan TKA ketimbang rakyat sendiri," imbuhnya.

Selain lapangan kerja, Syahri juga mengungkit janji pemerintah yang akan menaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Dalam 6 tahun Jokowi, sudah tidak terhitung berapa kali terjadi kenaikan harga BBM.

"Keputusan itu (menaikan harga BBM) sangat mengecewakan," tutupnya.

Baca Juga: Blusukan, Ibnu Sina Serap Aspirasi Warga Komplek Agraria Baru

PenulisFakhrurazi
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.