Bagikan :
Banjarmasin, Sonora.ID - Pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka di sekolah di Banjarmasin pada November nanti nampaknya benar-benar akan diterapkan.
Meskipun pandemi CoVID-19 belum berakhir, kebijakan ini nyatanya telah diambil sesuai hasil rapat Dinas Pendidikan dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoVID-19 pada Jumat (23/10) pagi.
"Gugus Tugas telah memberikan rekomendasi pembelajaran tatap muka di sekolah untuk tingkat SMP. Tapi ini belum fix karena kita sampaikan dulu ke Plt Walikota, Hermansyah," ucap Totok Agus Daryanto kepada Smart FM, di Balaikota.
Baca Juga: Kunjungi Kuin Selatan, Ibnu Sina Dorong Pengrajin Terus Berkembang
Kendati demikian, ada beberapa hal menurut Totok yang harus dipenuhi sekolah, sebelum kebijakan ini benar-benar diterapkan, sebagaimana isi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.
Di mana ada budaya sekolah yang harus harus dirubah, salah satunya kebiasaan bersalaman dengan guru akan ditiadakan sementara waktu.
Di samping hal lainnya seperti menyediakan tempat cuci tangan, dan protokol kesehatan lainnya.
"Budaya sekolah harus diubah. Tidak ada kontak fisik antara murid dan guru," tambah Totok.
Lebih jauh Ia menjelaskan, belum tentu semua SMP akan menyelenggarakan sekolah tatap muka.
Mengingat salah satunya harus ada MoU atau perjanjian antara pihak sekolah dengan orang tua atau wali murid untuk menggelar sekolah tatap muka.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan visitasi ke sekolah-sekolah tersebut untuk memastikan syarat-syarat yang ditentukan terpenuhi.
"Sekolah yang mengajukan izin, kita nanti yang memutuskan. Kami perkirakan akan dijalankan minggu kedua November," pungkasnya.
Lantas bagaimana dengan tingkat SD?
Totok menerangkan belum ada skenario pembelajaran untuk jenjang sekolah tersebut.
Dengan kata lain, pembelajaran tatap muka tingkat SD kemungkinan baru akan dimulai 2021 nanti.
Kendati pada Desember mendatang akan ada beberapa SD yang akan dijadikan pilot project untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka di sekolah.
"Kita masih gunakan SE Wali Kota kemarin. Jika ada SD yag mengajukan izin sekarang, akan kita tolak," tandasnya.
