Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi Jawa Barat

3 Desember 2020 22:20 WIB
Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto Bersama Gubernur Ridwan Kamil Pada Jumpa Pers Usai Acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Savoy Homann Bandung, Kamis (3/12/2020)
Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto Bersama Gubernur Ridwan Kamil Pada Jumpa Pers Usai Acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Savoy Homann Bandung, Kamis (3/12/2020) ( Sonora FM Bandung/ Indra Gunawan)
Bandung, Sonora.ID - Dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) dikemukakan bahwa ekonomi Jawa Barat pada 2021 diperkirakan akan tumbuh positif dan lebih baik dibandingkan tahun 2020, walaupun  tahun 2020 itu perekonomian Jawa Barat diperkirakan masih tumbuh negatif pada kisaran -1,94% s.d -1,54% (yoy). 
 
Demikian hal ini dipaparkan Kepala Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto pada sambutan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Savoy Homann Bandung, Kamis (3/12/2020).
 
"Kita berharap ekonomi Jawa Barat tahun 2021 dapat tumbuh positif, tentu dengan beberapa hal penting yang perlu untuk dipastikan dilaksanakan oleh kita bersama-sama," ucap Herawanto.
 
Herawanto menambahkan, banyak potensi pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan nilai positif. Dari sisi eksternal, pemulihan pertumbuhan ekonomi global dan volume perdagangan dunia juga akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja ekspor Jawa Barat secara keseluruhan pada tahun 2021. Investasi juga secara gradual berpotensi meningkat didukung oleh membaiknya business confidence, perbaikan regulasi (Proyek Strategis Nasional dan UU Cipta Kerja), serta relokasi sejumlah perusahaan ke Indonesia yang sebagian besar memilih lokasi di Jawa Barat.
 
Sementara dari sisi domestik, peningkatan keyakinan konsumen dan penghasilan yang lebih baik akan mendorong konsumsi rumah tangga. 
"Diharapkan, konsumsi pemerintah juga akan menjadi daya dorong pemulihan ekonomi Jawa Barat 2021, seiring dengan berlanjutnya stimulus pemerintah dan implementasi program pemulihan ekonomi, serta peningkatan infrastruktur pascapandemi. Semua indikator yang optimistik ini tentunya perlu didukung konsistensi penerapan kebijakan dynamic balancing antara pendekatan kesehatan dan pendekatan ekonomi," papar Herawanto.
 
Sementara itu, Kepala OJK Kantor Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono mengatakan, mendukung pemulihan ekonomi ini tercipta sinergi antara OJK dan BI pada banyak hal, diantaranya pada program TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah).
 
Indarto juga mengemukakan bahwa Otoritas Jasa Keuangan menyiapkan enam inisiatif strategis kebijakan di 2021 untuk menghadapi berbagai perkembangan dan tantangan di sektor jasa keuangan termasuk mempercepat pemulihan ekonomi secara nasional.
 
Ada enam inisiatif strategis OJK di 2021 yaitu, arah Pengembangan dan Pengawasan Sektor Jasa Keuangan (SJK), Penajaman Pengawasan SJK Terintegrasi Berbasis Teknologi Informasi, Percepatan Digitalisasi serta Optimalisasi ekosistem digital dan literasi digital untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Perluasan Akses Keuangan dalam Rangka Mendukung Pertumbuhan UMKM dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Penguatan ketahanan dan daya saing SJK, dan Pengembangan Sustainable Finance.
 
 
Di acara yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, ekonomi Jawa Barat tahun 2021 diprediksi membaik dibanding tahun ini, bahkan bisa keluar dari pertumbuhan negatif. Diprediksi ekonomi Jawa Barat tumbuh pada kisaran 4 hingga 5 Persen tahun depan.
 
Menurutnya, ketahanan pangan juga menjadi prioritas utama Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) dalam mendorong ekonomi baru Jabar pada 2021. 
 
Jabar sendiri memiliki tujuh potensi ekonomi baru pascapandemi COVID-19, yaitu: (1) meraup peluang investasi perusahaan yang pindah dari Tiongkok; (2) swasembada pangan; (3) swasembada teknologi; (4) mendorong peluang bisnis di sektor kesehatan; (5) digital ekonomi; (6) penerapan ekonomi berkelanjutan; dan (7) pariwisata lokal. 
 
Terkait swasembada pangan untuk mencapai ketahanan pangan, Gubernur menjelaskan bahwa salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan potensi lahan di desa untuk bercocok tanam sesuai dengan kebutuhan. 
 
Selain itu, ketahanan pangan bisa mengatasi potensi krisis pangan. Ia pun mengajak masyarakat untuk menjadikan sektor pangan sebagai ekonomi baru. Dirinya optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Jabar akan semakin membaik di 2021 terutama jika didukung ketahanan pangan yang memadai. 
 
“Insyaallah maka tahun depan ekonomi Jabar akan tumbuh 4 sampai 5 persen, walaupun di akhir tahun kita upayakan bisa mendekati 0 atau lebih sedikit,” ucap Ridwan Kamil.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.