Banjir Sampang, Gubernur Jatim & Kementerian PUPR Lakukan Percepatan Normalisasi Sungai Kemuning

22 Desember 2020 11:35 WIB
Khofifah Indar Parawansa bersama beberapa kepala balai besar Kementerian PUPR melakukan peninjauan rumah pompa.
Khofifah Indar Parawansa bersama beberapa kepala balai besar Kementerian PUPR melakukan peninjauan rumah pompa. ( Dok. Humas Pemprov Jatim)

Surabaya, Sonora.ID - Upaya mengatasi banjir luapan Kali Kemuning yang hampir setiap tahun melanda Kabupaten Sampang, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama beberapa kepala balai besar Kementerian PUPR melakukan peninjauan rumah pompa, finalisasi normalisasi sungai Kemuning serta koordinasi untuk mempercepat pembangunan Floodway Sungai Kemuning.

Dengan didampingi Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat, Kepala Dishub Prov. Jatim, Plt. Kepala Dinas PU SDA Prov. Jatim, Kepala Balai Besar Sungai Brantas dan Kepala Balai Besar Jalan Raya Kementerian PUPR, Khofifah meninjau langsung tiga rumah pompa yang mengalami masalah di sekitaran Sungai Kemuning Kabupaten Sampang, Minggu (20/12/2020).

Khofifah menyebut, selain rumah pompa dan finalisasi normalisasi sungai Kemuning, yang cukup signifikan adalah pembangunan floodway dengan memecah dua aliran sungai ini dipandang efektif dan signifikan sebagai solusi menurunkan volume genangan banjir akibat meluapnya Sungai Kemuning.

Baca Juga: Meningkat, Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Surabaya Hampir Penuh

Nantinya, anggaran pembangunan floodway ini berasal dari APBN terutama dalam hal pembangunan fisik, sementara untuk pengadaan tanah diharapkan dari Pemkab mengingat Bantuan Keuangan Pemprov tidak dibenarkan jika untuk pengadaan tanah. Sehingga proses penetapan lokasi pengadaan tanah akan dilakukan oleh Pemkab Sampang.

“Dua bulan lalu saya bertemu dengan Menteri PUPR. Bahwa pembangunan floodway ini sebenarnya anggarannya sudah dihitung sejak dua tahun lalu. Pak Menteri juga minta agar Pemkab Sampang melanjutkan proses komunikasi dan negosiasi dengan masyarakat terkait pembebasan lahan tersebut untuk rencana pembangunan floodway tersebut,” kata Khofifah.

Menurutnya, pembangunan floodway ini perlu dilakukan karena kapasitas Sungai Kemuning jika intensitas hujan tinggi seperti minggu lalu hanya mampu menampung 46% debit air, bila ditambah pembangunan embung dengan luas 5 hektar hanya menambah daya tampung sekitar 5%. Ini menurut perhitungan kepala Balai Besar Sungai Brantas yang saat ini juga sedang menangani normalisasi sungai Kemuning.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm