Bagikan :
Sedangkan, sifat pesimis adalah sifat pasrah dengan pemikiran yang negatif yang muncul ketika masalah dan rintangan hidup melanda.
“Jangan bilang orang pesimis tidak ada gunanya. Ada. Paling tidak mereka mengantisipasi. Intinya adalah kadang kita harus ada parno dikit, orang pesimis ini akan lebih mengantisipasi,” sambung Martin menjelaskan.
Di sisi lain, orang pesimis pun dikenal sebagai sosok yang membuat penderitaan sebelum penderitaan itu terjadi, akhirnya ia terpuruk dengan pemikirannya sendiri.
Baca Juga: Apa Itu Toxic Parents? Lucy Kusman: Tidak Ada Orang Tua yang Tidak Toxic!
“Nah, di tengah-tengah, kita perkenalkanlah yang namanya Possibilist ini. Possibilist itu adalah seorang yang realistis, tapi tidak hanya sekadar melihat realita, tetapi dia melihat ada kemungkinan terbaik yang bisa terjadi. Ia berada di tengah-tengah antara optimis dan pesimis,” jelas Martin.
Sifat Possibilist ini berarti ketika seseorang mampu melihat realita dalam kehidupan, tetapi tidak pasrah melainkan mencoba untuk mencari kemungkinan terbaik yang bisa dilakukan dengan pertimbangan yang jeli.
“Kita berharap Anda bisa menjadi seorang yang Possibilist. Sesuatu yang buruk bisa terjadi dalam kehidupan, tetapi kalau kita punya mental Possibilist ini kita akan tetap bisa melihat peluang,” tegas Martin berharap.
Baca Juga: Apa Itu Netiquette? Ini Penjelasan Praktisi Komunikasi Vivid Argarini
