Waspada Angka Covid-19 Naik Paska Lebaran, Investing Saham Murah Masih Jadi Pilihan

5 Mei 2021 11:05 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. ( Freepik)

Hal yang sama terjadi di saat libur Nataru 24 Desember 2020 – 1 Januari 2021. Angka kasus baru naik hingga 14518 per hari di tanggal 30 Januari 2021, naik 80% dari tanggal 1 Januari 2021.

Lonjakan kasus setelah libur panjang biasanya akan diikuti dengan kebijakan pembatasan lanjutan. Pada tanggal 14 September 2020 ada PSBB jilid II dimana mengatur pembatasan yang lebih ketat dari PSBB transisi yang waktu itu sudah dijalankan sejak Juni.

Kemudian ada juga PPKM di bulan Januari yang membuat mobilitas menurun drastis. Pengetatan yang dilakukan kembali dan mobilitas yang menurun menekan kinerja perusahaan dan juga kinerja bursa saham Indonesia.

Baca Juga: Efisiensi Biaya, SMGR Bukukan Kenaikan Laba Kuartalan

IHSG dan Kebijakan Pengetatan

Pasar saham biasanya merespon negatif kebijakan pembatasan yang lebih ketat. Trend IHSG cenderung turun ketika ada kebijakan mengenai pembatasan yang lebih ketat seperti pada bulan September dan Januari. Hal ini karena berkaitan dengan kinerja perusahaan yang diproyeksikan akan turun karena operasional yang terbatas dan juga mobilitas serta daya beli konsumen yang bisa terdampak negatif.

Tentu saja kita tidak berharap terjadi lonjakan kasus setelah libur lebaran apalagi jika kebijakan pembatasan yang ketat kembali dijalankan karena berpotensi menjadi pemberat atau downside risk bagi laju IHSG. Pun dengan pemulihan ekonomi yang sudah berjalan akan terkena dampaknya walaupun saat ini vaksinasi sudah dilakukan.

Vaksinasi Terus Berjalan

Per 2 Mei 2021, jumlah masyarakat yang sudah di vaksin adalah 12.5 juta orang untuk dosis pertama dan 7.7 juta orang untuk dosis kedua. Vaksinasi sudah berjalan sejak 13 Januari 2021 ini diharapkan menjadi game changer untuk pemulihan ekonomi.

Sebagai antisipasi laju saham yang saat ini masih sideways dan volatil, kami referensikan menempatkan modal 80% untuk investing dan 20% untuk trading. Hal ini karena melihat respon pasar terhadap pengetatan bersifat temporer.

Sehingga akan ada kesempatan mendapatkan saham-saham dengan kinerja fundamental dan prospek baik di harga murah.

Selain itu, saat ini sudah terlihat pemulihan kinerja perusahaan yang mulai nampak di di kuartal-IV 2020 dan berlanjut di kuartal-I 2021. Saham-saham bigcaps pun saat ini memiliki valuasi yang terbilang cukup murah seperti ICBP, INDF, BBNI yang cocok untuk investasi jangka panjang.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm