Membangun SDM Kreatif - Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0, Society 5.0, dan Pandemi Covid-19

12 Mei 2021 17:45 WIB
Membangun SDM Kreatif - Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0, Society 5.0, dan Pandemi Covid-19
Membangun SDM Kreatif - Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0, Society 5.0, dan Pandemi Covid-19 ( Koleksi Pribadi)

a) commnunication skill, especially social media communication skills, b) ability to learn self-regulated, to get your job done, c) social intelligence, taking responsibility and building virtually, d) ability to collaborate, face to face as well as virtually, e) being flexible, in taking on tasks or solving problem, f) critical thinking skills to identity needs and find appropriate solutions apart from the standard, g) digital skill, embedded within the knowledge domain of the task in question, dan h) knowledge management, how to find, evaluate, analyze apply and share information, within a particular context (Webinar Series FT-UNLA, 2021).

SDM kreatif-inovatif  juga harus responsif terhadap delapan area perubahan yang terjadi, yaitu; kemampuan komputasi, kecepatan komunikasi, kapasitas penyimpanan data, sensor, cetak 3 dimensi, kecerdasan buatan, neuro-bioteknologi dan nano-teknologi. Semua hal tersebut di atas “memaksa” perubahan gaya hidup, dan menjadi tantangan global-nasional,

Kemajuan sebuah negara juga salah satunya ditentukan oleh kualitas pendidikan. Perkembangan IT IT masa depan yang semakin pesat juga berdampak pada perubahan tata kelola sektor pendidikan.

Lanskap digital dan revolusi teknologi memerlukan strategi pendidikan baru. Dalam perspektif pendidikan tinggi guna menghasilkan dan membangun SDM yang kreatif-inovatif dibutuhkan perubahan ketatakelolaan universitas, menjadi university innovation (Christensen, CM, 2020) yang berciri sebagai berikut;

1) open up lesson,

2) think outside classroom box,

3) get personal,

4) tap into student’ digital expertise,

5) get real with projects,

Baca Juga: Peduli Sesama, Radio Sonora Palembang Berbagi Sembako ke Panti Asuhan

6) help students to be teachers,

7) help teachers to be students,

8) measure what matters,

9) work with families, not just students, dan

10) empower students.

Perubahan mindset pendidikan kita dalam hal membentuk mental pegawai, semakin lama bersekolah malah semakin mudah menganggur, tidak mandiri, menghargai anak-anak pintar bukan anak-anak yang berani dan kreatif.

Padahal untuk membangun kemandirian yang dibutuhkan adalah keberanian melakukan kesalahan-kesalahan/kegagalan, perlu meng-install nyali.

Penyakit menular yang paling berbahaya di Indonesia adalah mentalitas pegawai (khususnya bercita-cita menjadi PNS/ASN) yang dibenihkan sejak di sekolah-sekolah hingga di pelosok pedesaan.

Mental pegawai mestinya berubah untuk berani hijrah ke mental merdeka, mandiri, sehat, dan produktif.

Dengan demikian mendorong prosentase jumlah entrepreneur Indonesia yang berujung pada peningkatan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia. Semoga.

Penulis: Dr. Heri Setiawan, S.T., M.T., IPM

Baca Juga: Wawako Palembang Bagikan Sembako ke Pengurus Masjid Agung

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.