"Saya yakin penurunan kasus aktif di Kediri tidak lepas dari peran serta seluruh element di Kediri yang mampu menerapkan 3 K dengan sangat baik. Kami meyakini terdapat pola komunikasi yang baik dan dilaksanakan dengan tiga pilar di daerah.
Dengan mampu melakukan koordinasi yang efektif sehingga terbukti setiap pilar mempunyai kemampuan melalui bentuk kolaborasi bersama kerja keras dari jajaran Tenaga Kesehatan yang ada," ungkapnya.
Tak hanya di Kediri, teruntuk satgas Covid-19 yang berada di Lamongan, Panglima TNI secara khusus menyampaikan apresiasinya atas langkah cepat dalam mengendalikan klaster Desa Sidodowo.
Baca Juga: Akibat Covid-19 di Bali, Selama Setahun Lebih Jumlah Pasien Meninggal Capai 1.508 Jiwa
"Saya ingin melihat secara langsung klaster perkembangan di Desa Sidodowo dan ternyata sudah dilakukan tindakan mitigasi sesuai prosedur yang ada. Dan di desa tersebut telah dilakukan pembatasan dan isolasi berskala mikro," kata Panglima TNI.
Diakhir arahannya, Panglima berpesan agar semua kepala daerah dapat memberikan informasi kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang ada utamanya menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Dirinya berharap agar masyarakat tidak menurunkan rasa kewaspadaannya, karena pandemi belum berakhir.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menyambut baik atas upaya dari Pemkab Kediri yang bisa menurunkan angka Bed Occupancy Ratio (BOR) dibawah 30 persen.
Kapolri menyatakan, keberhasilan menurunkan BOR ini perlu dipertahankan, jangan sampai ini terjadi lonjakan lagi.
Baca Juga: Tim Yustisi Laksanakan Pemantauan Prokes di Jalan Raya Pemogan Denpasar