Ragam Seni dan Tradisi di Lereng Sumbing Sindoro

7 Juli 2021 08:19 WIB
Gunung Sindoro
Gunung Sindoro ( (Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya) )

Selain menggunakan kuda buatan juga dilengkapi dengan pecut atau cambuk. Jumlah penari pada kuda lumping tidak hanya satu atau dua orang saja tetapi berkelompok. Tarian kuda lumping diiringi musik tradisional seperti gong, bonang (Kenong), saron dan kendang. Kuda lumping identik dengan supranatural, saat penari memainkan tariannya dan diiringi musik tradisional serta bacaan mantra, maka seorang penari akan mengalami kesurupan.

Sementara warokan tidak menggunakan properti seperti kuda buatan. Tarian warokan tidak hanya dilakukan oleh laki-laki dewasa saja tetapi anak kecil bahkan perempuan juga bisa melakukan tarian ini. Penari dirias sedemikian rupa hingga terlihat gagah perkasa yang menggambarkan seorang prajurit dengan dilengkapi kostum jarik.

Dalam tarian kuda lumping beberapa penari akan kesurupan tetapi untuk tarian warokan penari tidak akan mengalami kesurupan. Biasanya tarian warokan di tampilkan sebelum tarian kuda lumping. Kesenian merupakan warisan leluhur yang bukan hanya sebuah hiburan, tetapi mengandung pesan dan makna yang harus kita lestarikan.

Selain terkenal dengan tradisi dan keseniannya, Temanggung juga terkenal dengan tembakaunya. Letaknya yang berada  di pegunungan, membuat kota Temanggung cocok untuk penanaman tembakau. Tembakau yang di hasilkan di daerah ini merupakan salah satu tembakau terbaik dan dipercaya untuk menyuplai salah satu pabrik terbesar di Indonesia.

Beberapa warga menggantungkan hidupnya dengan bertani tembakau. Petani tembakau mempunyai tradisi wiwitan saat menjelang masa penanaman tembakau dengan tujuan hasil panen bagus dengan harga tinggi. Selamatan wiwit tembakau ini oleh sebagian masyarakat di lereng gunung sumbing dan sindoro menyebutnya dengan tradisi among tebal. Tradisi wiwitan ini dimaksudkan sebagai kegiatan mujahadah atau doa bersama untuk kelancaran dan keberkahan petani. Wiwitan dilakukan dengan cara melantunkan doa-doa dan membawa berbagai makanan untuk dimakan bersama.

Dalam ritual dan tradisi terkandung banyak kearifan lokal, antara lain kegotongroyongan, kebersamaan, kerukunan, dan mencintai alam semesta. Keberagaman budaya bangsa Indonesia penting untuk dijaga dan dilestarikan. Menjaga kebudayaan kita dari pengaruh budaya asing merupakan salah satu bentuk perjuangan untuk bangsa kita.

Pada era globalisasi ini, budaya asing sangat dengan mudah masuk di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Dengan banyaknya budaya asing yang masuk, sebagai generasi muda kita wajib menjadikan budaya sebagai jati diri kita. Meski budaya asing lebih modern, akan tetapi budaya kita tidak kalah bagus dengan budaya asing dengan keanekaragaman yang dimiliki. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, kita dapat dengan mudahnya memperkenalkan budaya kita hingga luar negeri. 

Penulis : Evi Syntariana, Pustakawan Perpustakaan Nasional RI

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm