Studi Kelayakan Calon Tapak PLTN di Kalimantan Barat : Status dan Peran Perguruan Tinggi

16 Oktober 2021 14:30 WIB
keterangan foto : Talkshow Sonora bersama Batan  (Badan Tenaga Nuklir Nasional) @badan_tenaga_nuklir_nasional, Narasumber : 1. LPPM Universitas Tanjungpura – Dr. Netty Herawati, M.Si (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik) 2. Organisasi Riset Tenaga Nuklir – Dr. Sunarko (Peneliti, OR TN, BRIN), Ann
keterangan foto : Talkshow Sonora bersama Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional) @badan_tenaga_nuklir_nasional, Narasumber : 1. LPPM Universitas Tanjungpura – Dr. Netty Herawati, M.Si (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik) 2. Organisasi Riset Tenaga Nuklir – Dr. Sunarko (Peneliti, OR TN, BRIN), Ann ( )

Meski pembangunan PLTN masih sebatas wacana, berbagai persiapan harus dilakukan. satu di antaranya adalah dengan menyiapkan infrastruktur pembangunan PLTN, termasuk penyiapan tapak PLTN melalui pelbagai aktivitas studi kelayakan.

Apa saja yang dilakukan dalam studi kelayakan, siapa yang terlibat dalam proses tersebut, serta kriteria apa yang harus dipenuhi suatu daerah untuk menjadi tapak PLTN.

“(BATAN) Kriteria apa saja yang harus dipenuhi untuk memastikan suatu lokasi cocok sebagai lokasi PLTN, Pihak-pihak yang terlibat dalam evaluasi lokasi yang direncanakan sebagai lokasi tapak” Ujar Sunarko.

Secara umum, penentuan lokasi tapak PLTN dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni : tahap 1) melakukan identifikasi beberapa calon tapak alternatif, tahap 2) melakukan pemilihan calon tapak terbaik, tahap 3) studi tapak dan evaluasi tapak, tahap 4) dimaksudkan untuk mengkonfirmasi kelayakan calon tapak yang ditentukan pada tahap 3) dan menyusun parameter desain PLTN yang akan dibangun. Hasil dari tahap 4 ini dituangkan dalam suatu dokumen yang menyimpulkan secara lebih mantap kelayakan calon tapak terpilih ditinjau dari sudut keselamatan nuklir, dampak lingkungan, dampak sosial  budaya, dan parameter dasar untuk rancang bangun PLTN.

Baca Juga: Kelewat Canggih! China Ciptakan Matahari Buatan yang Panasnya 10 Kali Lipat dari Inti Matahari

Setelah tahapan prasurvei, dilakukan kegiatan studi dan evaluasi terhadap calon tapak terpilih. Pelaksanaan studi dilakukan dengan mengacu pada peraturan, pedoman dan standar baik nasional maupun internasional.

Studi yang dilakukan pada tahapan ini mencakup studi tapak dan non tapak.

Studi tapak mencakup aspek, termasuk geologi, kegempaan, kegunungapian, oseanografi, meteorologi, kejadian akibat kegiatan manusia, demografi, tata guna lahan, ekologi, sosial ekonomi dan budaya, radioaktivitas latar, kesiapsiagaan nuklir, dll.

Sementara aspek non tapak mencakup ukuran dan fitur teknis, keselamatan dan jenis PLTN, manajemen, perencanaan energi, sistem jaringan listrik, pendanaan dan ekonomi.

Baca Juga: Tanggapi Luhut, Iran Berminat Bantu Indonesia Bangun Senjata Nuklir

Halaman Berikutnya
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm