Bagikan :
Jika tidak ditanggapi dengan baik, hal ini bisa saja menjadi awal mula kerusakan rumah tangga yang sudah dibina secara harmonis.
Selain itu, para ibu pasca melahirkan juga sering kesulitan untuk tidur, sehingga mereka tidak bisa mengatur emosi dengan baik.
Ini akan menjadi sangat bahaya bagi bayi karena para ibu pasca melahirkan yang mengalami stress dan kesulitan mengatur emosi akan memiliki kadar ASI yang tidak baik.
Kadar ASI biasanya berkurang drastis bahkan hingga tidak ada sama sekali.
Kegiatan menyusui anak yang terganggu akibat kadar ASI berkurang tentunya akan memengaruhi tumbuh kembang si bayi ke depannya.
Sehingga, para suami harus peka untuk bisa menjadi support system yang baik.
Untuk menjadi support system yang baik, para suami bisa membantu dalam menggendong dan memberikan tepukan pelan pada punggung bayi ketika sudah diberikan ASI.
Selain itu, para suami juga harus turut andil dalam mengurus bayi. Ini bisa dimulai dengan menggantikan popok bayi, memandikan bayi, atau berjemur bersama untuk mendapatkan sinar matahari pagi yang baik.
Jika memungkinkan, dr. Ruswantriani juga menyarankan suami untuk membantu dalam membersihkan dan merawat rumah.
Namun, tidak ada salahnya untuk menyewa jasa Asisten Rumah Tangga untuk bisa membersikan dan merawat rumah selama masa ibu menyusui si bayi.
Opsi babysitter pun dapat dipilih jika suami terlampau sibuk, sehingga tidak bisa menemani si ibu yang sedang menyusui anaknya.
