Bagikan :
Terlebih, saat ini sektor fintech harus berhadapan dengan permasalahan pinjol ilegal, yang bahkan mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo.
Diharapkan, dengan adanya literasi pada masyarakat terhadap inklusi keuangan, atau ketersediaan layanan keuangan, dampak negatif dari kasus pinjol ilegal tidak merambat hingga ke pinjol legal, yang merupakan bagian dari fintech.
“Industri fintech di Indonesia ini terus tumbuh berkembang, dan banyak penyelenggara fintech yang berlisensi. Kalau kita bicara mengenai pinjol yang ilegal, sebetulnya mereka juga ilegal, ya ilegal ya sudah, ilegal sih babat saja. Kurang lebih begitu, siapa pun kemudian, untuk membabat yang ilegal, tapi jangan sampai dampaknya kepada yang legal,” ujar Rudiantara, Jumat (19/11/2021).
Saat ini, perkembangan fintech di Indonesia dapat dikatakan berkembang dengan sangat baik. Hal tersebut diungkapkan oleh Rudiantara, yang menggunakan basis data Bank Indonesia pada bulan September 2021.
Dimana pada September 2021, terdapat transaksi sebesar 27,64 Triliun Rupiah pada peredaran uang elektronik. Sementara itu, data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat transaksi pinjaman lebih dari 14 Triliun Rupiah, yang berasal dari 21 Juta lebih akun peminjam.
Baca Juga: 5 Tips Mudah Lindungi Akun Dari Pencurian Data Pribadi pada Fintech
