Meski di Pekanbaru Belum Ada Kasus, Para Orangtua Dihimbau Waspada Hepatitis Misterius

24 Mei 2022 19:30 WIB
Ilustrasi hepatitis misterius
Ilustrasi hepatitis misterius ( )

 

Sonora.ID - Hepatitis misterius yang mulai menjangkit anak-anak di Indonesia, menjadi momok yang menakutkan bagi para orang tua. Dr. Yuliati, Sp. A selaku Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru menyebutkan bahwa saat ini belum ditemukan kasus Hepatitis Misterius pada anak.

“Sejauh ini belum ditemukan, tapi tetap para orang tua perlu waspada karena ada kemungkinan penularan yang cukup besar,” ujarnya.

Yuliati menyebutkan, saat ini penyebab pasti dari hepatitis ini belum ditemukan, sehingga pengobatan untuk penyakit ini sedang dalam pengkajian. “Untuk Hepatitis A hingga Hepatitis E sudah ditemukan dan dikenali penyebabnya, tipe virus, cara penularan, apa yang dikenai, serta cara penanganannya. Rata-rata sudah ada penelitian yang mengidentifikasi hal ini. Sementara penelitian sejauh ini, yang kelihatan adalah adenovirus tipe 41 yang banyak ditemukan di saluran cerna,” tambahnya.

Adenovirus tipe 41 yang banyak melibatkan saluran cerna, membuat penderitanya mengalami gejala seperti mual, muntah, sakit perut, demam, diare, dan kurang nafsu makan. Virus yang menyerang hati ini juga bisa menimbulkan kuning pada mata atau menyeluruh di badan. Selain itu warna urin akan berubah mencari kecoklatan.

Baca Juga: Hepatitis Akut di Palembang Masih Suspect, Masyarakat Diminta Waspada

“Ada juga yang menyebutkan adenovirus ini bisa menyebar melalui droplet. Meski ini dugaan, kita perlu hati-hati salah satunya dengan tetap menjaga prokes. Tapi apakah ada hubungannya dengan virus covid-19? Nah kebanyakan ahli saat ini menyebutkan tidak ada hubungannya,” jelasnya.

Menanggapi rumor yang beredar bahwasanya Hepatitis Misterius ini merupakan dampak dari vaksin, Yuliati mengatakan bahwa hal ini juga belum ada pembuktiannya. Jika memang benar, maka semestinya orang dewasa yang lebih dulu terkena Hepatitis Misterius ini, mengingat jumlah orang dewasa yang divaksin lebih besar dari anak-anak.

“Tapi tidak ada salahnya kita mencegah sebelum terjadi. Para orang tua bisa lebih ekstra dalam menghindari kuman masuk ke dalam tubuh. Usahakan tangan kita bersih saat menyajikan makanan. Virus akan mati kalau berada di suhu di atas 60 derajat, sehingga usahakan makanan yang dimasak matang, dan jangan terkontaminasi ketika penyajian,” tambahnya.

Yuliati menambahkan, bahwa pencegahan ini tidak hanya bertujuan untuk menghindari Hepatitis Misterius, tapi juga bentuk pencegahan secara umum mengingat anak-anak rentan terhadap penyakit.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Pasien yang Telah Sembuh dari Hepatitis Akut Rawan Tertular Kembali

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm