Hujan Terus Mengguyur Kalsel, Siaga Karhutla Masih Berlaku Hingga 15 November

28 Juni 2022 15:10 WIB
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Sahruddin
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Sahruddin ( Smart Banjarmasin/Razie)

Banjarbaru, Sonora.ID – Status siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) telah ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) sejak 15 Juni 2022 lalu.

Penetapan status tersebut diambil setalah tiga kabupaten kota di Kalsel terlebih dahulu menetapkan status yang sama, yaitu Kabupaten Tapin, Banjar dan Kota Banjarbaru.

Meskipun hujan masih sering mengguyur hampir seluruh wilayah Kalsel akhir-akhir ini, namun pemerintah provinsi belum berencana mencabut status siaga Karhutla yang berlaku hingga 15 September 2022 mendatang.

“Status siaga Karhutla masih dipertahankan hingga 15 September nanti,” ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Sahruddin di Banjaebaru, pada Senin (27/06).

Menurut Syahrudin, penetapan status siaga tersebut merupakan langkah antisipasi pencegahan dan penanggulangan Karhutla. Mengingat, mengacu pada perkiraan BMKG, puncak kemarau baru akan terjadi pada pertengahan Agustus 2022 nanti.

“Berdasarkan perkiraan BMKG kan puncak kemaraunya di bulan Agustus,” beber Syahrudin.

Baca Juga: Banjir Rob dan Lahan Pertanian, Siasat Petani di Banjarmasin

Ditanya apakah titik panas sudah ada terpantau di Kalsel di saat hujan deras sering mengguyur? Sahruddin menyebut, ada terpantau hotspot di Kota Banjarbaru dan sekitarnya.

“Bila hujan tidak turun selama dalam dua atau tiga hari, maka terpantau ada beberapa hotspot dengan skalan kecil. Sehingga tidak menyebabkan kebakaran yang dapat menimbulkan kabut asap yang mengganggu aktivitas penerbangan,” ujarnya lagi.

Sahruddin menyebut, kawasan Bandara Internasional Syamsudin Noor menjadi perhatian khusus dari tim Satgas Karhutla. Oleh karena itu, didirikan beberapa posko Karhutla di dekat bandara seperti di Liang Anggang dan kawasan jalan Lingkar Utara.

“Kita juga terus berkoordinasi dengan Badan Restorasi Gambut untuk melakukan pembasahan lahan di sekitar bandara,” terangnya.

Meskipun sudah menetapkan status siaga Karhutla, lanjut Sahruddin, status itu bakal dicabut atau dibatalkan jika hujan deras terus turun di Banua.

“Status itu bisa saja dibatalkan, kita masih terus memantau dan berkoordinasi dengan BMKG yang memprakirakan puncak kemarau di bulan Agustus, jadi kita liat saja dulu,” tandas Syahrudin.

Baca Juga: Gali Potensi Pajak Banjarmasin, Ratusan Tapping Box Tempat Usaha Ditambah

PenulisFakhrurazi
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm