Berbeda dengan di Asia, khususnya di Indonesia yang proses vaksinasinya berjalan lama, lantas proses vaksinasinya dilakukan secara menyeluruh.
Baca Juga: Kasus Monkeypox Pertama di Indonesia. Begini Kata Epidemiologi Kalsel
"Orang Indonesia karena dulu karena pandemi cacarnya masih kena, orang-orang kayak saya itu divaksinasi cacar sehingga masih ada antibodinya.”
“Dengan demikian diharapkan orang-orang yang lahir dibawa 1980 seharusnya masih ada antibodinya," kata dia.
Budi melanjutkan, bahwa fertilitas atau tingkat kematian akibat kasus cacar virus ini sangat rendah bila dibandingkan dengan virus Covid-19.
Dari catatan WHO, dari 35 orang terinfeksi monkeypox, baru 12 orang yang meninggal dunia.
Dari 12 orang yang meninggal dunia karena virus ini pun bukan sepenuhnya disebabkan karena monkeypox, tapi karena komplikasi.
Maka itu, Budi menyarankan agar masyarakat tidak terlalu panik dengan temuan kasus virus ini.
Ditambah lagi, virus yang disebut-sebut lebih mudah terdeteksi dibanding dengan COVID-19. Menurut Budi, virus monkeypox memiliki dua tipe.
Dua tipe virus cacar monyet.
Dua tipe itu adalah Afrika Barat dan Afrika Tengah. Kedua tipe itu masing-masing memiliki tipe tingkat fatalitasnya berbeda.
Ia memastikan agar satu kasus yang sudah ditemukan di Indonesia memiliki tingkat fatalitas rendah.
"Cacar monyet ada dua tipe yaitu Afrika Barat dan Afrika Tengah yang satu fatal dan yang satu tidak fatal. Dan biasanya banyak di Eropa dan yang di Indonesia bukan yang fatal," kata dia.