Sonora.ID -Bukan hanya manusia yang membutuhkan manusia lainnya, tetapi hubungan dan interaksi juga dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya, misalnya hewan dan tumbuhan yang hubungan tersebut biasa disebut sebagai simbiosis.
Seperti dikutip dari Gramedia.com, simbiosis adalah seluruh jenis interaksi biologi yang terjadi dalam jangka panjang serta dekat antara dua organisme biologis yang berbeda, salah satu jenis simbiosis ini adalah simbiosis komensalisme.
Apa itu simbiosis komensalisme?
Pengertian simbiosis komensalisme
Adalah ketergantungan antara dua makhluk hidup yang bersifat netral. Karena ketika salah satu makhluk hidup mendapatkan keuntungan dari makhluk lainnya, makhluk lainnya tidak merasakan kerugian atau keuntungan dari interaksi tersebut.
Jadi pihak 1 mendapatkan keuntungan dari simbiosis ini, tetapi pihak yang 1nya tidak merasa dirugikan dan tidak merasa diuntungkan.
Agar lebih jelas, berikut ini 5 ciri-ciri simbiosis komensalisme.
Satu pihak yang diuntungkan. Berbeda dengan simbiosis mutualisme yang menguntungkan dua pihak, simbiosis komensalisme hanya menguntungkan 1 pihak.
Pihak lain tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Berbeda dengan parasitisme yang merugikan salah satu pihak, komensalisme tidak merugikan pihak manapun.
Tidak memberikan pengaruh tertentu. Pihak yang menjadi inang tidak merasakan pengaruh apapun atau tidak memberikan efek dari pihak yang diuntungkan.
Biasanya 2 makhluk hidup yang berasal dari kingdom yang sama. Misalnya hewan dengan hewan, tumbuhan dengan tumbuhan, manusia dengan manusia.
Makhluk yang diuntungkan menggunakan interaksi sebagai kelangsungan hidupnya.
Untuk lebih jelas lagi berikut ini adalah 9 contoh simbiosis komensalisme.
Ikan Remora dan Ikan Hiu. Ikan remora menghisap sisa makanan yang menempel pada tubuh ikan hiu atau ikan besar lainnya, mereka akan kenyang dengan cara tersebut. Sedangkan ikan hiu tidak merasa dirugikan atau diuntungkan sama sekali.
Udang dan Timun Laut. layaknya ikan remora dan ikan hiu, udang mendapatkan makanan dari menempel pada timun laut, sedangkan timun laut tidak merasa terganggu.
Tumbuhan Paku dan Pohon Jati. Tumbuhan paku menempel untuk memperoleh cahaya matahari karena pohon jati lebih tinggi, sedangkan pohon jati tidak terpengaruh dengan keberadaan tumbuhan paku.
Tumbuhan Sirih dan Inangnya. Tumbuhan sirih menempel untuk mendapatkan sinar matahari, sedangkan inangnya tidak mendapatkan kerugian atau keuntungan.
Anggrek dan pohon yang lebih tinggi. Sama halnya dengan hubungan tumbuhan sirih dan inangnya.
Ikan Nemo dan Anemon Laut. Ikan nemo mendapatkan keuntungan dengan tinggal di dalam anemon laut dan terhindar dari ancaman lain, sedangkan anemon laut tidak merasa dirugikan atau diuntungkan.
Cacing Pipih dan Kepiting. Cacing pipih menempel untuk mendapatkan makanan, tetapi tidak mengambil sumber pangan untuk kepiting sehingga kepiting tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.
Ikan Gobi dan Bulu Babi. Ikan Gobi menempel pada bulu babi untuk berlindung dari musuh, sedangkan bulu babi tidak merasa terganggu sama sekali.
Protozoa dan Rayap. Protozoa hidup pada saluran pencernaan rayap dan mencerna selulosa dari kayu yang dimakan rayap, hal itu menjadi makanan untuk protozoa, sedangkan rayap tidak merasa diuntungkan atau dirugikan.
