Sedangkan, bagi orang tua yang membawa anak di bawah usia sekolah, maka akan
memperoleh tiket gratis. Tapi, untuk kamu yang ingin tahu sejarah dari Tamago Kake Gohan ini, kamu bisa simak info berikut ini:
1. Merupakan Tradisi Sarapan ala Jepang
Sebenarnya pada zaman dulu, orang Jepang tidak terbiasa untuk melakukan sarapan, dapat dikatakan kegiatan sarapan ini merupakan tradisi baru yang ada di Jepang.
Di mana, pada abad pertengahan, waktu sarapan orang Jepang berada di pagi menjelang siang hingga tengah hari. Sedangkan, untuk makan malam dilakukan mulai pukul 16.00. Jadi, sebenarnya orang jepang hanya makan dua kali dalam sehari.
Lalu, di sekitar masa Genroku (pada tahun 1688-1704), budaya makan tiga kali dalam sehari baru mulai dilakukan. Apalagi hal ini terjadi sejak ditemukannya minyak canola yang mulai bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Di mana, minyak ini dapat menggantikan minyak ikan yang kurang cocok untuk digunakan penerangan. Jadi, sejak waktu itu semua orang di Jepang yang menggunakan minyak canola, akan memiliki waktu bangun dan kerja jadi lebih panjang.
Dan saat ini orang Jepang juga biasa sarapan dengan nasi di pagi hari, baik nasi putih ataupun
merah. Selain itu, beberapa orang juga ada yang mengolahnya menjadi bubur yang disebut “okayu”, serta sejumlah makanan pendamping yang dihidangkan untuk menambah selera, contohnya sup miso, ikan, rumput laut, dan katsuobushi.
2. Tamago Kake Gohan, Sarapan Penuh Gizi
Makanan Tamago Kake Gohan sendiri berasal dari dua kata, “tamago” (telur) dan “gohan” (nasi).
Di mana, santapan ini menyajikan, telur yang ada di atas nasi dalam keadaan mentah.
Baca Juga: Resep Onigiri Tuna Mayo, Menu Sarapan ala Jepang untuk Bekal Anak