Karolin Minta BPOM Kalbar Serius Tangani Obat Sirup yang Beredar

21 Oktober 2022 15:45 WIB
Karolin Margret Natasa
Karolin Margret Natasa ( Media Center Karolin Margret Natasa)

Landak, Sonora.ID - Tokoh masyarakat Kalimantan Barat, dr. Karolin Margret Natasa dengan tegas meminta kepada BPOM Kalimantan Barat (Kalbar) untuk menyikapi serius terkait obat-obatan jenis sirup yang masih beredar luas di tengah-tengah masyarakat Kalbar.

“Sesuai arahan Kementerian Kesehatan RI, ternyata bukan hanya obat cair dengan kandungan parasetamol yang diimbau agar dihentikan penggunaannya, melainkan seluruh obat berbentuk cair atau sirup. Maka BPOM Kalbar perlu serius menyikapi arahan Kemenkes ini,” ujar Karolin, Kamis (20/10).

Berdasarkan temuan Kemenkes, diduga bukan kandungan obatnya saja, tetapi ada suatu komponen lain yang menyebabkan terjadinya intoksikasi. Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak, diteken oleh Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Murti Utami pada Selasa (18/10).

Baca Juga: Ini Penjelasan BPOM Terkait Obat Anak yang Picu Gagal Ginjal

Melihat situasi ini, Karolin sepakat jika BPOM Kalbar mengambil langkah menyelamatkan masyarakat khususnya anak-anak dari bahaya kematian.

 “Sebagai tokoh masyarakat Kalbar dan sebagai dokter, kami setuju jika obat-obatan jenis sirup diberhentikan sementara penggunaannya sampai selesai penelitian dan penelusurannya. Dan informasi ini harus segera disosialisasikan secara cepat dan masif kepada masyarakat dan tenaga kesehatan” kata Karolin.

Ia melanjutkan, situasi yang mengharuskan BPOM harus gerak cepat karena disinyalir banyak anak gagal ginjal akut atipikal karena mengkonsumsi obat-obatan jenis sirup yang bebas diperjualbelikan. 

Karolin melihat ada dua efek yang terjadi, yaitu adanya kasus suspek gangguan ginjal akut pada anak usia 0-18 tahun dengan gejala anuria secara tiba-tiba  dan kasus probable gangguan ginjal akut, masih dalam kategori suspek tetapi belum ada pemerisakaan selanjutnya.

Berhadapan dengan situasi ini, Karolin mengusulkan kepada para dokter dan tenaga kesehatan Kalbar supaya tidak memberikan resep obat sirup atau cair. Ia juga mengusulkan untuk sementara masyarakat Kalbar bisa menggunakan obat-obatan berbentuk tablet. 

Baca Juga: Terkait Bahaya Obat Sirup Anak, BBPOM di Banjarmasin Angkat Bicara

“Saya juga berpesan kepada orang tua bahwa perlu mewaspadai gejala-gejala gagal ginjal akut yang muncul pada anak-anak. Misalnya, penurunan jumlah atau volume urine dan frekuensi buang air kecil. Serta untuk fasilitas pelayanan kesehatan juga perlu antisipasi terhadap lonjakan gejala yang dialami anak-anak,” harap Karolin. 

Khusus kepada BPOM Kalbar, Karolin mendesak agar perlu penanganan dini di antaranya melarang penjualan obat sirup di apotek-apotek.

“Pemprov Kalbar juga perlu antisipasi kelangkaan obata-obatan di apotek. Maka BPOM dan Pemprov Kalbar perlu mensuplai obat-obatan yang sesuai anjuran Kemenkes," tukas Karolin.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.