Kardinal Suharyo: Dokumen Abu Dhabi Harus Bisa Ubah Dunia Menjadi Lebih Damai

2 November 2022 12:07 WIB
Perwakilan Delegasi Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) berpamitan dengan Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo di kediamannya, di Jakarta, Selasa (01/11/2022).
Perwakilan Delegasi Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) berpamitan dengan Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo di kediamannya, di Jakarta, Selasa (01/11/2022). ( PWKI)

“Di situasi seperti itu harus ada suara hati demi kemanusiaan. Bagaimana di tengah berbagai konflik dan perselisihan, berbagai kepentingan itu ada yang menyuarakan persaudaraan. Paus Fransiskus dan pemuka-pemuka agama yang lain, lanjut Kardinal, jelas telah berusaha menyuarakan perdamaian. Namun rupanya gema dari Dokumen Abu Dhabi itu belum seperti yang diharapkan. Saya dengar Januari tahun depan Universitas Atma Jaya akan menggelar seminar tentang Dokumen Abu Dhabi. Kalau bisa itu terus digaungkan,” pintanya.

Mayong Suryolaksono mengatakan bahwa kunjungan resmi ke Vatikan ini merupakan yang pertama setelah paguyuban ini didirikan pada tahun 2005. Tema yang diusung dalam kunjungan resmi ini adalah Journalists and Human Fraternity - Wartawan dan Persaudaraan Sesama Manusia.

“Wartawan atau media memiliki kekuatan untuk membangun dan mewujudkan perdamaian. Tugas pokok media atau jurnalis adalah memberitakan kebenaran, keadilan dan kemanusiaan. Tidak peduli apapun latar belakangnya, itu tugas pokok wartawan, jurnalis dan media. Kami meyakini bahwa promosi yang lebih baik dan lebih luas atas pesan yang termuat dalam dokumen tersebut akan mewujudkan perdamaian sejati dan harmoni di bumi ini secara nyata. Dibutuhkan banyak sukarelawan pecinta damai untuk membangun semangat persaudaraan sejati. Dokumen Abu Dhabi membutuhkan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Mayong Suryolaksono.

Sementara itu, terkait dengan krisis global yang sekarang melanda dunia, Putut Prabantoro menjelaskan bahwa dunia harus bahu membahu untuk mengatasi krisis global terutama pangan dan energi. Sekalipun dirasa sulit, dunia tidak boleh merasa lelah dan harus mengupayakan perdamaian dan menyelesaikan konflik antara Ukraina dan Rusia. Sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945, warga negara Indonesia harus terlibat aktif dalam perwujudan perdamaian dunia.

“Dampak dari perang ini membuat dunia menderita. Kita semua prihatin atas apa yang terjadi antara Ukraina dan Rusia, Indonesia harus berupaya menghindarkan perang yang lebih luas dan lebih besar lagi “ tambah AM Putut Prabantoro yang juga Taprof Bid. Ideologi dan Sosbud Lemhannas RI, dengan mengutip peribahasa Latin, Pax Melior Est Quam Iustissimum Bellum - Perdamaian itu lebih baik daripada perang seadil apapun.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm