10 Puisi Sapardi Djoko Damono: Yang Terbaik dan Paling Terkenal

5 November 2022 14:00 WIB
Puisi Sapardi Djoko Damono.
Puisi Sapardi Djoko Damono. ( Kompas)

kali. Jangan. 

Baik, Tuan.” 

Sajak-Sajak Kecil tentang Cinta 

“mencintai angin 

harus menjadi siut 

mencintai air 

harus menjadi ricik 

mencintai gunung 

harus menjadi terjal 

mencintai api 

harus menjadi jilat 

mencintai cakrawala 

harus menebas jarak 

mencintai-Mu 

harus menjelma aku”

Pada Suatu Hari Nanti 

“Pada suatu hari nanti, 

jasadku tak akan ada lagi, 

tapi dalam bait-bait sajak ini, 

kau tak akan kurelakan sendiri. 

Pada suatu hari nanti, 

suaraku tak terdengar lagi, 

tapi di antara larik-larik sajak ini. 

Kau akan tetap kusiasati, 

pada suatu hari nanti, 

impianku pun tak dikenal lagi, 

namun di sela-sela huruf sajak ini, 

kau tak akan letih-letihnya kucari.”

Hatiku Selembar Daun

Hatiku selembar daun

melayang jatuh di rumput

Nanti dulu

biarkan aku sejenak terbaring di sini

ada yang masih ingin kupandang

yang selama ini senantiasa luput

Sesaat adalah abadi

sebelum kausapu tamanmu setiap pagi

Sajak Tafsir

Kau bilang aku burung?

Jangan sekali-kali berkhianat

kepada sungai, ladang, dan batu

Aku selembar daun terakhir

yang mencoba bertahan di ranting

yang membenci angin

Aku tidak suka membayangkan

keindahan kelebat diriku

yang memimpikan tanah

tidak mempercayai janji api yang akan menerjemahkanku

ke dalam bahasa abu

Tolong tafsirkan aku

sebagai daun terakhir

agar suara angin yang meninabobokan

ranting itu padam

Tolong tafsirkan aku sebagai hasrat

untuk bisa lebih lama bersamamu

Tolong ciptakan makna bagiku

apa saja — aku selembar daun terakhir

yang ingin menyaksikanmu bahagia

ketika sore tiba.

Ayat-Ayat Tokyo

/1/

angin memahatkan tiga panah kata

di kelopak sakura–

ada yang diam-diam membacanya

/2/

ada kuntum melayang jatuh

air tergelincir dari payung itu;

“kita bergegas,” katanya

/3/

kita pandang daun bermunculan

kita pandang bunga berguguran

kita diam: berpandangan

/4/

kemarin tak berpangkal, besok tak berujung–

tak tahu mesti ke mana

angin menyambut bunga gugur itu

/5/

lengking sakura–

tapi angin tuli

dan langit buta

/6/

menjelma burung gereja

menghirup langit dalam-dalam–

angin musim semi

Baca Juga: Contoh Puisi Naratif Lengkap dengan Pengertian dan Jenis-jenisnya

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm