Ilustrasi Pantangan Penyakit Campak (
Freepik.com)
Sonora.ID - Tidak ada orang yang ingin mengalami sakit penyakit di dalam kehidupannya, sayangnya, infeksi karena virus dan bakteri kerap terjadi pada aktivitas sehari-hari dan penularannya pun terbilang tinggi.
Campak adalah penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang terbilang sangat menular. Biasanya ditandai dengan gejala yang sangat khas yaitu munculnya bercak atau ruam merah pada seluruh tubuh.
Karena merupakan infeksi pada saluran pernapasan, maka gejala yang juga kerap dirasakan adalah pilek, batuk, hingga demam.
Sudah disebutkan bahwa campak adalah penyakit yang sangat menular, maka pasien campak memiliki banyak pantangan agar cepat sembuh dan menghentikan penularan.
Beraktivitas keluar rumah. Hal ini berhubungan dengan kemungkinan penularan yang sangat tinggi.
Dehidrasi atau kurang minum air putih. Pasalnya, dehidrasi akan membuat kulit kering dan membuat ruam campak semakin gatal.
Terkena cahaya berlebih. Oleh karena itu, matikan lampu atau kenakan kaca mata hitam untuk mengatasinya.
Berbagi barang pribadi. Hindari berbagi barang pribadi seperti peralatan makan, handuk, tempat minum, atau peralatan yang berpotensi terkena air liur atau percikan dari saluran pernapasan Anda.
Makan gorengan dan tinggi garam. Hal ini bisa menyebabkan masa inkubasi jadi semakin lama, begitu pula dengan waktu untuk sembuh.
Bersin dan batuk sembarangan.
Terkena udara kering. Melembabkan udara dengan humidifier juga dapat meredakan gejala seperti batuk dan sakit tenggorokan.
Kontak dengan orang yang rentan infeksi. Mereka yang berada di dalam kelompok ini seperti, bayi yang masih terlalu kecil untuk mendapatkan vaksinasi, orang dengan gangguan kekebalan tubuh, dan anggota keluarga yang belum pernah vaksinasi.
Tidak mandi. Menurut keterangan Dokter, pasien campak disarankan untuk tetap mandi. Namun, tentu disesuaikan dengan kondisi pasien.
Malas cuci tangan dan jaga kebersihan.
Makan makanan berlemak.
Kurang vitamin A. Hal ini menyebabkan imunitas tubuh menurun sehingga campak yang terjadi bisa lebih fatal, dan penyembuhan bisa melambat.
Garuk ruam terlalu kuat. Akibatnya bisa terjadi iritasi, dan luka yang meningkatkan risiko masalah tambahan seperti infeksi sekunder (infeksi bakteri tambahan) pada ruam tersebut.
