Industri Manufaktur Kalbar Alami Stagnasi  

4 Februari 2023 08:30 WIB
Ekonom Kalbar, Prof. Dr. Eddy Suratman, saat menjadi Narasumber di acara seminar Forum Jurnalis Ekonomi Khatulistiwa (Fojekha) di Hotel Maestro Pontianak Jumat (03/02).
Ekonom Kalbar, Prof. Dr. Eddy Suratman, saat menjadi Narasumber di acara seminar Forum Jurnalis Ekonomi Khatulistiwa (Fojekha) di Hotel Maestro Pontianak Jumat (03/02). ( Fojekha)

Pontianak, Sonora.ID - Ternyata sektor sumber daya alam mentah masih menjadi penopang terbesar perekonomian Kalimantan Barat. Kendati berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk mendorong industrialisasi di provinsi ini.

"Dunia industri manufaktur di Kalbar tergolong mengalami stagnasi, dimana sebagian besar ekspor kita masih berupa bahan mentah seperti CPO (minyak sawit mentah) dan bauksit,” ujar Ekonom Kalbar, Prof Dr Eddy Suratman menjadi narasumber seminar Forum Jurnalis Ekonomi Khatulistiwa (Fojekha) di Hotel Maestro Pontianak Jumat (03/02/2023).

Hal serupa menjadi potret kondisi industri nasional. Menurut Eddy, deindustrialisasi itu nyata, dimana Indonesia tidak pernah mencapai level industrialisasi 30% Produk Domestik Bruto (PDB). Level industrialisasi tertinggi yang pernah dicapai adalah 29,1% pada 2001. Setelah itu menurun secara konsisten. Data sementara PDB 2018 Triwulan III, level industrialisasi hanya 19,7%.

Padahal, lanjutnya, sektor utama pendorong pertumbuhan ekonomi yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, dan industri pengolahan.

Termasuk di dalam sektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan adalah pertanian perkebunan, seperti padi, sawit, dan karet. Termasuk dari industri pengolahan alumina dan bauksit.

Baca Juga: Anniversary Golden Tulip Pontianak Hotel ke - 8, Upgrade Fasilitas Jadi Prioritas

Eddy memaparkan faktor penghambat utama pembangunan Kalbar terkait dengan aspek kapasitas sumber daya manusia.

“Rata-rata lama menempuh pendidikan masyarakat kita yang tergambar dalam Indeks Pembangunan Manusia masih relatif rendah. Selain itu, terkait aspek infrastruktur serta akses listrik, sanitasi, dan air bersih relatif rendah. Begitu juga rasio jalan dengan kondisi baik relatif rendah,” jelasnya. 

Guna meningkatkan nilai tambah ekspor Indonesia, Presiden Joko Widodo telah mengambil kebijakan menghentikan keran ekspor sejumlah komoditas dalam bentuk mentah, salah satunya bauksit. Beberapa jenis komoditas harus diolah di dalam negeri, dan hanya boleh diekspor dalam bentuk setengah jadi atau barang jadi.

“Selain untuk meningkatkan nilai tambah, pengolahan komoditas di dalam negeri juga diharapkan mampu meningkatkan sektor industri nasional serta menambah serapan tenaga kerja lokal. Tentu akan berdampak pada ekonomi kita sementara. Tetapi hal ini juga akan membuat para investor mau membangun pabrik pengolahan di kita. Hal ini yang diharapkan pemerintah,” terang Guru Besar Universitas Tanjungpura ini.

Saat ini, masyarakat Kalbar memang tengah menikmati harga komoditas kelapa sawit dan bauksit yang tinggi. Namun pertumbuhan sektor primer berbasis pertambangan dan perkebunan diragukan keberkelanjutannya.

“Harga komoditias dunia sangat fluktuatif, dan sebagian besar diproyeksikan akan jatuh di tahun 2025-2030. Tidak banyak pilihan bagi pemerintah daerah. Salah satunya dengan meningkatkan efisiensi, produktivitas dan nilai tambah untuk memfasilitasi transformasi struktural melalui reindustrialisasi,” tutupnya.

Baca Juga: Resmikan Laboratorium, Gubernur Puji Ruang Lingkup Kerja PT. Sucofindo

PenulisWilliam
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.