Bagikan :
Menurut Roy, menjadikan sungai terbeas dari sampah, harus menjadi cita-cita bersama yang dituangkan dalam kehidupan sehari-hari. Yakni dengan tidak membuang sampah ke sungai dengan alasan apapun.
“Kita perlu saling mengingatkan bahwa sungai bukan tempat sampah,” pesan Roy.
Ia meyakini, jika sungai terpelihara dengan baik, maka perputaran roda ekonomi masyarakat yang sangat bergantung pada sungai akan tetap terjaga.
“Intinya kawasan sungai dapat terpelihara dengan sebaik-baiknya, karena menjadi denyut nadi ekonomi bagi sebagian masyarakat Kalsel,” sebutnya lagi.
Baca Juga: Jalin Kerja Sama, Smart FM Banjarmasin & Polda Kalsel Teken MoU
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, menjelaskan bahwa Jambore Aksi Bersih Sampah ini dilaksanakan secara serempak di seluruh kabupaten kota di provinsi ini.
Khusus untuk Sungai Martapura, jambore dilaksanakan di 20 titik lokasi di sepanjang Sungai Martapura yang ada di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar.
“Kegiatan ini (jambore) dilaksanakan serempak se Kalsel,” terang Hanifah.
HPSN tingkat provinsi Kalsel tahun ini, sebut Hanifah, memang sengaja difokuskan dengan aksi bersih-bersih di sepanjang sungai, karena sungai telah menjadi identitas masyarakat Kalsel yang sangat akrab dengan kehidupan sungai.
“Sesuai dengan pesan Gubernur kemarin saat penyerahan piagam Adiwiyata, kita harus mencintai sungai dengan mejaga kebersihan dan kelestariannya,” tuturnya.
Jambore Aksi Bersih Sampah ini, lanjut Hanifah, juga sejalan dengan program Sungai Martapura Asri yang digagas Gubernur Kalsel, yang bertujuan untuk mengembalikan kejayaan sungai Martapura.
“Ini juga untuk mendukung program Sungai Martapura Asri,” pungkasnya.
