Sibuk Bekerja Cari Rejeki, Rini Tetap Bawa Anak Imunisasi untuk Proteksi Buah Hati

19 April 2023 15:45 WIB
ilustrasi
ilustrasi ( Sonora/Saortua Marbun)

Rini pun mengakui percepatan cakupan imunisasi anak sangatlah penting. Apalagi akibat pandemi Covid-19, sebagian orangtua cenderung tidak mau datang ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) untuk membawa anaknya imunisasi. Tekad menjaga anaknya sehat dengan imunisasi ia sematkan meski masyarakat disekitar tempat dimana ia tinggal memilih tidak peduli dengan kegiatan imunisasi.

“Ini kan terlambat, kita harus ngejar kan. Aku aja mau nyari vaksin campak bagi anakku aja ini, nyari dulu kan. Kemarin di posyandu belum tersedia karena minimal harus ada tiga anak untuk vaksinasi campak. Jadi harus ke fasilitas kesehatan. Sementara ke faskes, otomatis harus hari biasa kan. Bagi waktunya buat aku, harus menyempatkan diri waktu sehari untuk imunisasi. Tapi harus tahu dulu neh, faskes mana yang menyediakan vaksin campak,” terangnya

Mengenai datang ke posyandu lalu mendapatkan dua suntikan vaksin dalam proses imunisasi balita Hagi, sang ibu Rini Khairani bercerita kalau kader posyandu terlebih menanyakan lewat komunikasi Whatsapp (WA). Pertanyaan yang dilontarkan seputar berapa usia anak, sudahkah mendapat vaksin imunisasi jenis tertentu dan mengapa sang anak diberikan suntikan imunisasi sebanyak dua kali, turut disampaikan.

"Dijelasin suntikan yang PCV itu gunanya buat apa. Free juga kalo di posyandu dan vaksin PCV itu kalau diluar bisa mencapai 1,5 juta rupiah. Tapi gitu sih, nggak enaknya efek samping ikut imunisasi begitu, paling rewel. Tapi, paling cuma dua hari si Hagi, habis itu aktif kembali. Tapi, di Posyandu kita mendapatnya gratis. Penting banget buat emak-emak. Apalagi jaman begini kan,” kata Rini sambil berkelakar

Mengingat arti penting imunisasi pada anak, Rini kemudian mengajak orangtua untuk segera mendatangi posyandu atau puskesmas terdekat. Imunisasi menurut Rini akan memberikan proteksi dari dalam atau antibodi bagi anak. Ia pun menilai propaganda anti vaksin lewat kegiatan imunisasi tidaklah tepat. Ibu yang juga berprofesi sebagai jurnalis ini menegaskan lebih baik fokus pada kesehatan dari anak.

“Banyak hal, propagandaa-propaganda apa, udahlah !. Ini kan berfikirnya imunisasi kan buat anak. Imunisasi utama kan nggak banyak kasus yang aneh-aneh kan. Vaksin dalam imunisasi anak kan sudah ada sejak nenek moyang kita, sudah diuji. Kalau disekolah anak saya, untuk persyaratan masuk sekolah itu harus ikut vaksinasi penuh,” tegasnya

Mengenai efek samping, Komite Nasional PP KIPI memastikan efek samping dari pemberian imunisasi ganda, akan tetap sama. Selama pemberiannya dilakukan sesuai prosedur.

"KIPI-nya bukan berarti nambah, jadi tidak ada beda, mau disuntik sekali, dua kali, mau disuntik tiga sekaligus. KIPInya itu tidak (nambah), misal vaksin A plus vaksin B plus vaksin C sama gitu," kata Ketua Komisi Nasional KIPI Prof. Hindra Irawan Satari

Prof. Hindra menjamin imunisasi ganda aman jika diberikan secara bersamaan. Dia menekankan, KIPI yang timbul usai melakukan vaksinasi bukan berarti menambah efek samping dari masing-masing jenis vaksin.

"Jadi efek sampingnya bukan efek kumulatif. Misalnya penjumlahan dari KIPI-KIPI vaksin-vaksin itu," ujarnya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm