Tidak semua sayuran dapat dikonsumsi bayi --seperti brokoli, dan asupan sayuran berlebihan dapat membuat perut bayi kembung.
Sebaiknya, berikan sayuran secara perlahan pada bayi sebagai perkenalan. Dengan demikian, perut bayi bisa menyesuaikan diri.
Baca Juga: 15 Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Penting dan Bermanfaat!
Bayi yang mempunyai intoleransi terhadap karbohidrat rentan memproduksi gas berlebih dari fermentasi karbohidrat seperti fruktosa.
Fruktosa terkandung dalam berbagai makanan, termasuk madu, sirup jagung, dan buah-buahan.
Pada bayi yang berusia di bawah satu tahun, jangan diberikan minuman lain seperti jus. Lebih baik memberikan ASI atau susu formula.
Sistem pencernaan bayi di bawah satu tahun belum mampu mencerna kandungan fruktosa dalam jus dengan baik, sehingga akan menyebabkan perut kembung dan diare.
Pastikan memilih dot yang pas dengan ukuran mulut bayi jika ia meminum susu formula dari botol.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi masuknya udara ke mulut bayi, dan mencegah perut kembung.
Jika tubuh bayi belum mampu mencerna gula yang terdapat dalam susu sapi, gas yang dihasilkan usus menjadi terlalu banyak.
Bakteri di usus mencerna gula melalui proses fermentasi, dan ini menghasilkan gas di dalam usus.
Penyebab berikutnya yang dapat membuat perut bayi kembung dan berbunyi adalah si kecil menelan udara.
Udara biasanya masuk ke dalam perut pada saat ia menyusu, baik pada payudara ibu maupun melalui botol susu.
Udara bisa masuk saat bayi menyusu biasanya karena ada masalah tongue tie dan lip tie.
Kondisi ini biasanya terjadi jika si kecil tidak menyusui dengan benar atau bentuk ujung dot yang kurang presisi.
Agar si kecil menyusu dengan benar, pastikan seluruh permukaan bibirnya menyentuh lingkaran gelap pada payudara ibu, bukan hanya di putingnya saja.
Selain itu, pastikan ibu menggunakan botol dengan dot anti sedak serta yang menyesuaikan dengan isapan bayi.
Jangan lupa untuk menyendawakan bayi setelah ia menyusu. Caranya dengan menegakkan badan si Kecil hingga posisi duduk dalam dekapan ibu.
Selanjutnya, elus atau tepuk pelan punggungnya hingga keluar bunyi sendawa.
Alasan lainnya mengapa perut bayi berbunyi dan kembung adalah bisa jadi ia kekenyangan.
Mungkin ibu memiliki jumlah ASI yang melimpah dan bayi cukup semangat menyusu.
Akibatnya, ia meminum terlalu banyak ASI atau susu formula (overfeeding), terutama saat menggunakan dot.
Jika hal ini terjadi, sebagian susu tidak bisa dicerna oleh lambung si kecil. Apalagi, enzim pencernaan si Kecil belum berkembang sempurna.
Hal ini memungkinkan sebagian makanan langsung diteruskan ke usus.
Di usus, makanan tersebut terfermentasi oleh bakteri usus sehingga menimbulkan gas yang menyebabkan perut bayi bunyi ataupun kembung.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 10 Ciri-ciri Bayi Tumbuh Gigi, Mulai dari Demam Hingga Gusi Bengkak