Rangkuman PAI Kelas 8 Bab 6 Kurikulum Merdeka Terlengkap

31 Januari 2024 15:43 WIB
Ilustrasi rangkuman PAI kelas 8 bab 6 Kurikulum Merdeka.
Ilustrasi rangkuman PAI kelas 8 bab 6 Kurikulum Merdeka. ( )

4. Ikhfa

Ikhfā’ berarti menutupi atau menyembunyikan. Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf dibawah ini maka akan dibaca samar:

  • Ta ( ت)
  • Ṡa (ث)
  • Jim ( ج)
  • Dal ( د)
  • Żal ( ذ)
  • Zai ( ز)
  • Sin ( س)
  • Syin ( ش)
  • Ṣad ( ص),
  • Ḍad(ض),
  • Ṭa ( ط)
  • Ẓa ( ظ)
  • Fa ( ف)
  • Qof ( ق)
  • Kaf ( ك)

Hukum Bacaan Mim Mati

Hukum bacaan mim mati dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

  • Ikhfa syafawi
  • Idgam mislain
  • Izhar syafawi

Disebut ikhfā’ syafawi apabila ada huruf mim mati bertemu dengan huruf ba ( ب), cara membaca mim mati tersebut disembunyikan dengan dibaca samar antara jelas dan berdengung.

Disebut idgam miṡlain apabila ada huruf mim mati bertemu dengan sesama huruf mim, cara membacanya huruf mim pertama dimasukkan ke dalam huruf mim kedua.

Disebut dengan bacaan Iẓhār syafawi apabila ada huruf mim mati bertemu dengan huruf selain ba ( ب) dan mim ( م), cara membacanya, huruf mim mati dibaca jelas.

Baca Juga: Ini Materi Matematika Kelas 8 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka

Q.S al- Baqarah ayat 143 dan artinya

وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًاۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُۗ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

Yang artinya: “Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.”

Kandungan Q.S al- Baqarah ayat 143

Kata kunci dalam kandungan al-Baqarah ayat 143 adalah “ummatan wasaṭan” yang berarti umat pertengahan.

Ayat ini menunjukkan bahwa ajaran Islam bersifat wasath (moderat), sehingga umat yang mengamalkan ajaran islam adalah umat moderat.

Ada dua sifat yang digambarkan melekat pada ummatan wasaṭan, yaitu:
  • Umat yang adil
  • Umat yang moderat

Adil memiliki tiga dimensi makna, yakni kesamaan, keseimbangan, dan proporsional.

Baca Juga: Materi Bahasa Inggris Kelas 10 Semester 2 Kurikulum Merdeka Lengkap

Adil dalam makna kesamaan berarti memberikan perlakuan yang sama dalam menegakkan aturan kepada semua orang tanpa membedakan latar belakang agama, sosial, ekonomi, maupun politik.

Adil dalam makna keseimbangan berarti memberikan keseimbangan dalam kehidupan, sebagai contoh memberikan jalur roda khusus untuk penyandang disabilitas sehingga mereka bisa terlayani dengan baik selayaknya dengan yang tidak berkebutuhan khusus.

Adil dalam makna proporsional berarti menempatkan segala sesuatu pada tempatnya atau memberikan setiap hak kepada pemiliknya.

Selanjutnya umat moderat berarti yang tidak berlebih-lebihan, menyeimbangkan antara duniawi dan akhirat.

Sesuai sabda Rasulullah Saw:

Yang artinya: Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Amal seseorang tidak akan pernah menyelamatkannya”. Mereka bertanya: “Engkau juga, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Begitu juga aku, kecuali jika Allah melimpahkan rahmat-Nya. Maka perbaikilah, tetapi jangan berlebihan, bersegeralah di pagi dan siang hari. Bantulah itu dengan akhir-akhir waktu malam. Berjalanlah pertengahan, berjalanlah pertengahan agar kalian mencapai tujuan.”

Sejarah Pancasila dan sikap moderat para pemimpin umat Islam

Dalam Piagam Jakarta yang belum direvisi, kita tahu bahwa terdapat isi pada poin pertama yaitu:

“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”

Indonesia bukanlah negara Agama, tetapi negara Republik karena di dalamnya terdapat banyak agama yang diakui. Karena itu, ada beberapa pihak yang tentunya keberatan dengan kata-kata dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, karena semua warga Indonesia bukanlah Muslim.

Demi Indonesia yang baru saja di Proklamirkan, para pemimpin setuju untuk mengubah kata-kata tersebut menjadi: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemimpin kita bersifat moderat.

Demikian rangkuman PAI kelas 8 bab 6 Kurikulum Merdeka yang dapat membantu siswa belajar.

Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm