Bagikan :
"Interogasi kaya polisi."
"Tasnya juga dicek semua diudhal-udhal,” ungkapnya.
Dua orang pelaku, satu berbadan besar, dan satunya lagi berbadan kecil.
Saat terbangun, korban malah diminta untuk push up. Padahal, pelaku telah mengantongi smartphone milik korban.
Baca Juga: Divonis Bui Seumur Hidup, Pembunuhan Dosen UIN Langsung Ajukan Banding
“Hapenya dibawa."
"Adik saya disuruh push up,” ujarnya.
Saat sadar hpnya telah dicuri, korban berusaha mengejar pelaku dan meraih motor mereka.
Pemuda tersebut sampai rela terseret 300 meter dari Halte Bus Nonongan hingga utara Patung Slamet Riyadi, lantaran memegangi tubuh salah seorang terduga pembegal yang naik sepeda motor.
Korban juga sempat beberapa kali terkena sikut oleh pelaku.
Kakak korban juga menyebutkan HP tersebut memang begitu berharga baginya. Korban sempat ditawari untuk berganti HP menjadi lebih bagus. Namun, tawaran tersebut ditolak oleh korban.
“Itu HP-nya dari almarhumah ibu. Adek saya nggak mau ganti karena tinggalan dari almarhumah ibu," ungkapya.
"Bukan soal harganya,” tambahnya.
Kejadian tersebut telah ia laporkan ke Polresta Surakarta dengan harapan pelaku bisa segera ditangkap dan smartphone miliknya bisa kembali.
“Sudah laporan ke Polres. Disuruh buat surat pernyataan dan pengaduan," katanya.
"Besok ke Polres lagi ngajuin lagi,” tambahnya.
Pada saat kejadian, korban sempat dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah. Kemudian, ia dibawa pulang untuk menjalani rawat jalan.
“Ke PKU dibersihkan lukanya. Tadi jam 7 diantar pulang,” terangnya.
Penulis : Kharissa Herawati
