3 Khutbah Idul Fitri Sedih tentang Orang Tua yang Menyayat Hati

8 April 2024 14:42 WIB
Ilustrasi khutbah Idul Fitri sedih tentang orang tua.
Ilustrasi khutbah Idul Fitri sedih tentang orang tua. ( )

Begitu banyak keringat dan air mata yang tercurahkan di dalam kerja keras orang tua untuk menghidupi kita. Mereka berbuat sekuat tenaga untuk anak-anaknya merasakan kenyamanan dalam menjalani hidup. Sebab dari itu, kenanglah jasa dan pengorbanan mereka dengan penuh ketulusan hati.

Mari kita doakan selalu kesehatan, keselamatan, dan kebahagiaan untuk orang tua, baik yang masih bisa kita peluk saat di rumah nanti maupun yang telah meninggalkan kita. Bersikaplah yang sopan dan penuh kelembutan dalam berinteraksi dengan merak. Hargai tiap detik waktu yang ada untuk dihabiskan bersama orang tua. Kita tidak tahu kapan terakhir diri ini bisa bertemu dan menyapa hangat mereka.

Oleh sebab itu, saudara-saudari Muslim yang beriman, marilah selalu jaga hubungan baik dengan orang tua kita. Berikanlah kasih sayang, hormat, dan perhatian kepada mereka sebagaimana mereka memberikan kepada kita selama ini. Jadikanlah hari ini sebagai kesempatan untuk bersyukur atas kasih sayang dan pengorbanan yang tak ternilai dari orang tua kita.

Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi langkah-langkah kita dalam menyayangi dan menghormati orang tua kita. Semoga kita semua dapat menjadi anak yang saleh dan salehah, yang selalu berbakti kepada orang tua.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca Juga: 2 Doa Khutbah Idul Fitri Paling Sedih yang Bikin Hati Termenung

Khotbah 2

Jamaah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah.

Coba kita ingat kembali dan kita amati bersama mungkin pada tahun yang lalu ataupun pada bulan ramadhan yang lalu, kita masih berkumpul bersama dengan keluarga, masih berada dalam pelukan sang ibu dan masih merasakan cinta dan kasih sayang dari seorang ayah.

Orang tua yang seraya menjadi cahaya dalam kegelapan, penuntun di kala kita jatuh, membina dan merawat kita, mulai dalam kandungan sampai kita dewasa akan kah kita menjadi anak yang tidak tau berterima kasih, akan kah kita menjadi anak yang durhaka yang tidak mau melihat senyum di bibir mereka, yang berkorban membina dan merawat kita.

Mohon maaf! Mengapa kita menjadi anak yang terbaik, menjadi anak yang soleh dan solehah mengapa kita mendapatkan pendidikan yang baik, mengapa kita mendapatkan rezeki yang barokah. Demikian itu tidak lain dan tidak bukan adalah berkat doa dari ayah dan ibumu.

Melalui kesempatan yang penuh barokah ini, Khotib mengetuk hati setiap iman kita yang hadir di kesempatan yang barokah ini. Seluruh amal ibadah kita sholat, puasa, infak, Shodaqoh, zakat bahkan haji dan umroh kita seluruhnya tertolak dihadapan Allah Swt jikalau ayah dan ibu kita belum meridai seluruh amal ibadah kita dihadapan Allah Swt.

Bagi anak yang durhaka yang hari ini selalu menyakiti hati kedua orang tuanya, mungkin beberapa hari yang lalu, mungkin beberapa bulan yang lalu, mungkin beberapa saat yang lalu, pada tahun yang lalu, kita pernah menyakiti hati kedua orang tua kita, mungkin kita pernah memukul ayah dan ibu kita, beberapa kali kita mendobrak pintu, beberapa kali kita menggertak ayah dan ibu kita, bahkan kita menjadi musuh dalam hidup dan kehidupan mereka.

Istighfar, mohon ampun kepada Allah, jikalau hari ini masih ada anak yang hadir di majelis yang mulia ini, yang barokah ini yang masih punya dosa kepada ayah ibunya, sesungguhnya sholatmu tidak akan diterima Allah, infak sedekah ditolak oleh Allah, bahkan puasa hajimu sah! Tetapi tidak diterima seluruhnya dihadapan Allah Swt, jikalau masih ada dosa dan noda yang pernah kita titipkan lewat lisan kita kepada ayah ibu kita.

Coba kita lihat kembali bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan kita ke muka bumi ini. Darah bercucuran, keringat tidak lagi terhenti, ibu menangis di hadapan Allah Swt, setiap lisan yang keluar dari bibirnya adalah untuk anaknya.

Coba engkau kembali ke pangkuan ibumu 3x. Ibu akan menerima anaknya dengan lapang dada, apa yang akan keluar dari lisan ibu “Sabar Annaku, ibu akan tetap menyencintai dan menyayangimu nak” itu ucapan yang akan selalu keluar dari lisan ibu kita yang ikhlas yang tulus tidak pernah ada duanya.

Oleh karena itu, di kesempatan yang singkat ini di khotbah Idul Fitri yang barokah ini semuanya yang hadir, yang masih mampu menatap wajah ibunya datang lah menatap wajah ibumu dengn tatapan kasih sayang. Yang masih mampu mencium jari jemari dari ayah ibunya, ciumlah tangannya sebelum keduanya tertimbun tanah, sebelum keduanya masuk ke alam kubur alam barzah.

Seorang anak yang paling bakhil dihadapan Allah dan Rosulnya, kata Nabi “Anak yang paling bakhil adalah anak yang tidak pernah mendoakan ayah ibunya” yang tidak mau merawat ayah ibunya.

Jamaah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah, di hari nan fitri inilah waktu yang tepat bagi seorang anak untuk meraih kedua tangannya yang sudah nampak keriput dimakan usia.

Mintalah keridhoan dan keikhlasannya untuk bekal hidup kita. Marilah berdoa agar ia selalu mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan dari Allah Swt.

Baca Juga: 20 Ucapan Lebaran Bahasa Inggris 2024 untuk Teman dan Keluarga

Khotbah 3

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَمَّا بَعْدُ .فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ وَالمُؤْمِناَتِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ . قَالَ اللهُ تَعَالَى: وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ

Hadirin, kaum muslimat jamaah sholat Idul Fitri, tiada kalimat lainnya yang layak kita ungkapkan selain ucapan kalimat syukur Alhamdulillahirobbil alamin, atas puji syukur kita kehadirat Allah SWT, tuhannya semesta alam yang telah menganugerahkan kepada kita semua berbagai nikmat yang tidak dapat kita hitung.

Terlebih dimomentum hari Raya Idul Fitri ini kita bisa merayakannya dengan kemenangan dan kebahagiaan. Hari dimana takbir, tahmid, dan tahlil berkumandang di seluruh dunia yang menandakan kembalinya fitrah umat islam seperti bayi yang terlahir kembali.

Shalawat dan salam, mari kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada keluarganya, dan sahabatnya. Semoga, kita semua selaku umatnya mendapatkan berkahnya.

Dalam tradisi bangsa kita, Indonesia hari raya Idul Fitri dikenal sebagai lebaran. Para ahli menyebutkan asal kata lebaran berasal dari Bahasa Jawa yaitu ‘lebar’ yang artinya selesai. Sementara dalam kamus besar bahasa Indonesia, lebaran dimaknai sebagai hari raya umat islam yang jatuh setiap 1 syawal setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Pada hari ini, setelah menjalankan perintah puasa dari Allah kita benar-benar kembali suci dan beruntung mencapai kemanangan, sebagai orang yang bertakwa. Sebagaimana Firman Allah yang dijelaskan dalam Al-quran surat Al-Baqarah ayat 183 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Kebahagiaan yang kita rasakan hari ini terasa kurang lengkap jika tidak kita rayakan bersama dengan keluarga. Karena kebahagiaan akan lebih nikmat jika dirayakan bersama dengan orang yang tercinta. Inilah sebabnya di momen lebaran kita mengenal tradisi mudik. Sebuah tradisi kembali berkumpul bersama keluarga.

Mudik tidak hanya sekedar pulang kampung saja. Karena didalamnya banyak terkandung nilai yang tidak bisa diukur dengan materi dunia. Jarak yang jauh dan memerlukan perjalanan yang panjang tidak akan menghalangi rasa rindu kepada keluarga dan tanah kelahiran.

Oleh karena itu, di momen lebaran kali ini, merupakan momentum yang tepat untuk bersimpuh kepada kedua orang tua. Kita akui segala khilaf dan kesalahan yang telah kita perbuat kepada mereka. Mari kita meminta maaf dan jangan lagi menyakiti hati dan fisik mereka. Kita perlu menyadari bahwa jasa dan perjuangan kedua orang tua kita tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas.

Semoga dosa kita kepada Allah dan orang tua serta sesama diampuni sehingga kita bisa kembali menjadi insan yang suci dan mendapatkan kemanangan di hari ini.

Demikian 3 teks khutbah Idul Fitri sedih tentang orang tua yang mengharukan.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm