Kota Batu, Sonora.ID – Dalam kegiatan Jatim Retreat 2025 di Pusdik Arhanud TNI AD Kota Batu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengulangi komitmennya untuk mendukung reformasi birokrasi berbasis inovasi. 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, mengajak seluruh kepala perangkat daerah untuk melakukan hal-hal nyata melalui inovasi pelayanan publik dan penguatan budaya belajar di aparatur sipil negara (ASN).

Pada hari kedua retreat, Sekdaprov Adhy dan 72 orang lainnya menghadiri sesi materi yang disampaikan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Dr. Muhammad Taufiq, DEA, dan Agus Uji, Asisten Deputi Perumusan dan Koordinasi Kebijakan Penerapan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan-RB.

Adhy menyatakan dalam forum tersebut bahwa reformasi birokrasi hanya dapat dicapai melalui inovasi konkrit yang berdampak langsung pada masyarakat.  Untuk mewujudkan Learning Culture di seluruh satuan kerja, sejalan dengan arah kebijakan Asta Cita Presiden RI, seluruh pimpinan perangkat daerah harus bekerja sama dan bekerja sama.

"Untuk mewujudkan reformasi birokrasi yang sejati, seluruh kepala perangkat daerah harus siap melahirkan inovasi-inovasi baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kita butuh budaya belajar yang kuat agar ASN dapat terus meningkatkan kompetensinya," ujar Adhy di sela-sela kegiatan.

Pengembangan Corporate University (CorpU) Jatim adalah salah satu tindakan nyata yang telah dilakukan oleh Pemprov Jatim. Melalui platform ini, Pemprov Jatim berupaya membangun ekosistem pembelajaran berkelanjutan bagi seluruh ASN, sesuai dengan amanat UU No. 20 Tahun 2023 tentang Pengembangan Kompetensi.

"Sistemnya sudah ada, tinggal bagaimana kita menghidupkan budaya belajar ini dalam keseharian perangkat daerah. CorpU bukan hanya simbol, tetapi motor penggerak inovasi dan peningkatan kapabilitas ASN di Jatim," jelas Adhy.

Dr. Muhammad Taufiq, Kepala LAN RI, juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang fleksibel.  Menurutnya, pemimpin birokrasi harus memiliki kemampuan untuk membuat lingkungan yang mendukung pembelajaran dan inovasi agar mereka dapat menjawab tantangan zaman.

"Jabatan pimpinan tinggi pratama berperan strategis dalam membentuk budaya organisasi yang mendukung inovasi. Tanpa itu, reformasi birokrasi hanya akan menjadi slogan," tegas Taufiq.

Baca Juga: Siap Jadi Gerbang Baru Nusantara, Jatim Mampu Berperan Sebagai Poros Peradaban dan Center of Gravity

Untuk mencapai Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional 2025–2045, kata Agus Uji, Asisten Deputi Kemenpan-RB, diperlukan peningkatan kolaborasi, kemampuan individu, dan budaya birokrasi yang berintegritas dan melayani.

"Birokrasi berkelas dunia hanya bisa dicapai jika seluruh elemen ASN bersinergi membangun kepercayaan masyarakat. Kolaborasi lintas sektor, penguatan kompetensi, dan integritas adalah pilar utamanya," papar Agus.

Akhir kata, Sekdaprov Adhy mengingatkan seluruh peserta Jatim Retreat 2025 bahwa reformasi birokrasi nasional hanya dapat dicapai jika setiap daerah berkomitmen untuk melakukan reformasi secara konsisten.  Semua kepala satuan kerja diminta untuk menjadi agen perubahan di unit mereka.

"Sebagai pimpinan, kita harus satu suara dan satu tindakan. Reformasi birokrasi bukan hanya tugas pusat, tetapi dimulai dari daerah. Mari kita buktikan komitmen ini dengan melahirkan inovasi nyata dan membangun ASN Jatim yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing global," pungkasnya.

Pemprov Jatim menunjukkan keseriusannya untuk menjadi contoh nyata pelaksanaan reformasi birokrasi berdampak nasional dengan melakukan tindakan konkret seperti membangun CorpU Jatim dan meningkatkan budaya inovasi di seluruh satuan kerja. 

Diharapkan pelayanan publik Jawa Timur akan lebih baik, efisien, dan terpercaya sebagai hasil dari komitmen ini.

Penulis: Muhammad Elga Johan Prasetyo