Pontianak, Sonora.ID - Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa menanggapi pernyataan Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan yang meminta anggota DPRD Kota untuk tidak menggunakan istilah "banjir" dalam sosialisasinya, namun menggunakan istilah "acap" pada beberapa peristiwa banjir yang masih sering terjadi di beberapa lokasi di Pontianak.
Bebby menilai bahwa ini bukan bicara benar atau tidaknya, tetapi fakta di lapangan.
Dia mengatakan haruslah jujur dalam membenahi kota Pontianak.
"Karena jika bicara soal fungsi pengawasan, bahwa ini adalah aspirasi masyarakat yang disuarakan, kalau kita ingin membenahi kota Pontianak, kita harus jujur apa adanya, "ujar Bebby Nailufa, Jumat (10/5/2025).
Dia berpendapat kalau memang kondisi banjir sifatnya merata, namun jika acap, kondisinya satu wilayah tergenang dan satunya tidak, terlebih sampan tidak mungkin bisa jalan.
"Nanti kalau musim hujan, kita bawa pak Wakil Wali kota kenPurnama, kita lihat di Purnama itu banjir atau acap. Lalu di Sepakat II. Makanya kalau kita ingin membenahi kota Pontianak, mari kita jujur apa adanya, supaya kita benar - benar bisa menyelesaikan persoalan tersebut, "ucapnya.
Bebby mengharapkan jangan sampai hal seperti itu menjadi penggiringan publik saja. Maka dari itu ia tegaskan jika kondisi baik, katakan saja baik, begitu juga sebaliknya.
Selain itu Bebby setuju dengan apa yang disampaikan Wali Kota Pontianak bahwasanya edukasi harus dijalankan terkait hal - hal yang memang sifatnya mengajak masyarakat untuk membenahi kota Pontianak secara bersama - sama.
"Saya berharap Pemkot secara aktif mengajak masyarakat terlibat dalam pembenahan - pembenahan yang ada di kota ini, "ungkapnya.
Dia juga mengatakan bagaimana solusi yang seharusnya diambil dalam menangani masalah banjir.
"Solusinya, harus sama - sama satu frekuensi bahwa ada hal yang harus dibenahi, bahwa ada sesuatu yang harus terkoneksi dengan baik, "tambahnya.