DEFEND ID dan Mimpi Mandiri Pertahanan di Indo Defence 2024

10 Juni 2025 20:55 WIB
Indo Defence 2024 Expo & Forum.
Indo Defence 2024 Expo & Forum. ( Dok. PT Len Industri)
 
Jakarta, Sonora.ID - Di tengah kian kompleksnya lanskap geopolitik global, kebutuhan akan kemandirian sistem pertahanan nasional menjadi semakin mendesak. Indo Defence 2024 Expo & Forum, yang berlangsung pada 11–14 Juni 2025 di JIExpo Kemayoran, menjadi ruang strategis untuk melihat bagaimana Indonesia membangun narasi itu. 
 
Salah satu aktor utamanya adalah DEFEND ID, holding BUMN pertahanan yang menghimpun PT Len Industri (Persero), PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), PT PAL Indonesia, dan PT Dahana.
 
Dalam pameran tahun ini, DEFEND ID tampil sebagai etalase bagaimana sinergi antarbadan usaha negara mulai menjelma menjadi kekuatan industri yang menyeluruh, darat, laut, udara, dan sistem pendukungnya. 
 
Di bawah tema “Strong, Independent, Competitive”, kehadiran mereka menandakan tekad untuk melepaskan ketergantungan pada impor dan membentuk ekosistem pertahanan berbasis produksi dalam negeri.
 
Menurut Prof. Joga Dharma Setiawan, Ph.D, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) dan juga Direktur Utama Holding DEFEND ID, ajang ini menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring internasional serta penetrasi pasar domestik, dengan tujuan Indonesia masuk dalam jajaran 50 besar industri pertahanan dunia.
 
PT Len Industri (Persero), sebagai induk holding DEFEND ID, berperan sebagai integrator sistem untuk Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Nasional, mengedepankan pendekatan network centric warfare yang adaptif dengan dinamika ancaman modern.
 
PT Len Industri, sebagai pemimpin holding, memperlihatkan pendekatan integratif berbasis network centric warfare. Sejumlah produk sistem komando dan kendali mereka seperti CMS/FCS, SII, dan NCS Link ID dirancang bukan hanya untuk efektivitas teknis, tetapi juga untuk mendorong interoperabilitas antarmatra.
 
Inovasi seperti motor listrik militer SPRINT dan Becak Listrik, meski tampak kontras, menggambarkan spektrum luas pendekatan pertahanan nasional yang tidak semata bergantung pada kekuatan senjata, tetapi juga mobilitas, efisiensi energi, dan pertahanan sipil.
 
Di sektor darat, PT Pindad menghadirkan deretan senjata ringan hingga berat, serta kendaraan taktis elektrik. Produk seperti SS3-M1 dan senjata anti-drone SPS-1 menandai arah baru pada penyesuaian terhadap ancaman kontemporer seperti UAV musuh. Pandu, kendaraan 4x4 berbasis motor listrik dengan jangkauan 400 km, menunjukkan upaya konkret menuju mobilitas militer berbasis energi terbarukan.
 
Sementara itu, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menampilkan peta jalan industri kedirgantaraan nasional. Platform pesawat CN235-220 dan helikopter Bell 412 untuk misi Anti-Submarine Warfare adalah bagian dari evolusi panjang penguasaan teknologi militer udara. Yang menarik adalah penekanan pada sistem nirawak. UAV Wulung dan MALE menjadi titik fokus, mencerminkan bagaimana PTDI menggarap teknologi pengintaian dan pengawasan dalam negeri dengan pendekatan kolaboratif lintas institusi.
 
Di sektor maritim, PT PAL Indonesia menyodorkan spektrum yang luas, dari kapal pendarat (LPD 163) dan kapal bantu rumah sakit, hingga kapal perang cepat, frigat, dan kapal selam Scorpene. Di balik itu semua, tersirat penguasaan rantai produksi strategis dan kemampuan integrasi sistem tempur dan elektronik secara mandiri.
 
Tak kalah penting, PT Dahana hadir membawa narasi pertahanan berbasis energi tinggi. Dari bom, roket, propelan hingga drone kamikaze RAJATA, Dahana mengisi ruang kebutuhan spesifik yang tak kalah vital dalam skenario pertahanan modern.
 
Indo Defence tahun ini bukan sekadar panggung pamer teknologi, melainkan cermin dari arah baru industri pertahanan Indonesia: membangun dari dalam, menyatu dengan ekosistem nasional, dan tak lagi semata menjadi pembeli dalam tatanan global. DEFEND ID, dalam perjalanannya, belum selesai. Namun dalam eksibisi ini, benih kemandirian itu tampak makin bertumbuh, walau jalan menuju swasembada penuh masih panjang dan penuh tantangan.
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm