Jakarta,Sonora.Id - Bentara Budaya bekerja sama dengan Deskov IKJ dan Institut français d'Indonésie (IFI) mempersembahkan pameran komik Graphic Memoir yang dibuka secara resmi pada Kamis (12/6/2025) di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah. Menghadirkan 62 seniman dari Indonesia dan mancanegara, pameran ini menjadi ruang bagi eksplorasi kenangan, momen pribadi, hingga perjalanan hidup yang divisualisasikan lewat medium komik.

Melalui pendekatan graphic memoir–genre yang memadukan kekuatan gambar dengan narasi personal–pengunjung diajak menyelami beragam cerita yang menyentuh dan reflektif. Kisah-kisah tentang keluarga, masa kecil, kota, hingga trauma dan pemulihan dihadirkan dengan gaya visual yang unik dari setiap seniman.

GM Bentara Budaya & Communication Management Kompas Gramedia Ilham Khoiri dalam sambutannya menyampaikan, “Malam ini kita akan merayakan satu pameran bersama yang diikuti oleh 62 seniman dari Indonesia, Prancis, dan Amerika dengan tajuk Graphic Memoir. Karya-karya ini menandai satu genre tersendiri dari komik yang berupaya untuk mengembangkan storytelling versi tiap seniman dengan latar belakang yang bermacam-macam.

Karena itu, hasilnya pun bervariasi secara visual, tapi semoga semuanya menyentuh hati kita melalui pesan-pesan kemanusiaan yang lebih universal. Terima kasih untuk seluruh pihak yang mewujudkan pameran ini.” 

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Irene Umar turut membuka pameran komik Graphic Memoir dan menyampaikan sambutannya. “This is a very important event. This is my first time in Bentara Budaya. Dan saya di sini melihat luar biasa banget, this amazing collaboration of how comics and architecture are put together in such a beautiful place and actually tell stories.”

Irene juga menekankan bahwa komik memiliki kekuatan untuk menyederhanakan pesan yang kompleks dan menjangkau semua kalangan. “These comics make it easier for people to digest. Comics also can be adaptable to all readers, karena terkadang ada keterbatasan untuk memvisualisasikan apa yang ada di dalam sebuah kata-kata—karena kita manusia yang berimajinasi. Comics capture a piece of history with accuracy, in a comical, enjoyable, and happy way.”

Pameran ini melibatkan 21 peserta undangan, termasuk tiga komikus asal Prancis dan satu komikus asal Amerika, serta 41 seniman dari hasil open call dan perwakilan Deskov IKJ. Karya-karya dari seluruh seniman yang dipamerkan pada pameran ini bukan sekadar arsip visual, melainkan juga medium ekspresi yang menyentuh isu-isu lebih luas seperti identitas, ruang hidup, dan dinamika keseharian yang kerap terabaikan. Graphic Memoir menjadi ajakan untuk melihat kembali kehidupan dari sudut pandang yang lebih dalam dan personal, sekaligus membuka ruang dialog, empati, dan penyembuhan—baik bagi para seniman, maupun penontonnya.

Pameran Graphic Memoir dapat dikunjungi setiap hari pukul 10.00-18.00 WIB di Bentara Budaya Jakarta. Sejumlah program pendamping turut melengkapi rangkaian kegiatan ini, di antaranya Seminar “Wacana Graphic Memoir di Indonesia” yang akan berlangsung pada Senin (16/6/2025) pukul 14.00-16.00 WIB, workshop “From Sketch to Comic with Joël Alessandra”, komikus asal Prancis yang pernah menjalani residensi seni di Indonesia dan hadir kembali  dalam rangkaian perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Prancis, serta peluncuran komik “Mencari Kopi Flores” pada Sabtu (21/6/2025) pukul 14.00-16.00 WIB. Seluruh rangkaian acara ini terbuka untuk publik dan tidak berbayar.

TERKINI

Diskominfo Kaltim Hadiri RDP DPRD Kaltim, Bahas RPJMD

17 Juli 2025 15:32 WIB

Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 4: Mata Pencaharian Masyarakat

17 Juli 2025 15:30 WIB

Komisi Informasi Kaltim Gelar FGD Penguatan Keterbukaan Informasi Publik

17 Juli 2025 15:28 WIB

Indeks Literasi Kaltim Masih 78,34, Pemprov Kaltim Tancap Gas Wujudkan Masyarakat Berpengetahuan

17 Juli 2025 15:25 WIB