Profesor Yos Sunitiyoso, S.T., M.Eng., Ph.D. saat orasi ilmiah di Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Minggu (21/6/2025) (
Dok. SBM ITB)
Bandung, Sonora.ID - Ketidakpastian adalah bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis modern. Itulah pesan utama yang disampaikan Profesor Yos Sunitiyoso, S.T., M.Eng., Ph.D. dalam orasi ilmiah bertajuk “Keputusan dalam Ketidakpastian: Perencanaan Skenario dan Pemodelan Sistem” di Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Minggu (21/6/2025).
Profesor Yos, pakar Pemodelan Keputusan Bisnis dan dosen di Kelompok Keahlian Pengambilan Keputusan dan Negosiasi Strategis (KK DMSN), menekankan bahwa di tengah perubahan cepat dan disrupsi global, kemampuan berpikir secara utuh dan sistematis menjadi kunci pengambilan keputusan yang efektif.
“Dalam bisnis, sering kali kita dihadapkan pada situasi yang kompleks dan berisiko. Tantangannya adalah bukan hanya membuat keputusan, tetapi memastikan bahwa kita membuat keputusan yang benar dan melakukannya dengan benar,” ungkapnya saat memulai orasi.
Selain dikenal sebagai akademisi dan peneliti, saat ini Prof. Yos juga menjabat sebagai Direktur Hilirisasi dan Kemitraan di Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Dengan lebih dari 50 artikel ilmiah terindeks Scopus dan H-index 13, ia mendapat penghargaan ITB untuk kategori Penelitian dan Karya Inovatif pada 2024.
Dalam orasinya, Prof. Yos memperkenalkan dua pendekatan utama untuk mengelola ketidakpastian dalam pengambilan keputusan: perencanaan skenario (scenario planning) dan pemodelan dinamika sistem (system dynamics modelling).
Keduanya, menurutnya, merupakan komponen vital dalam berpikir sistemik, sebuah pendekatan berpikir holistik yang melibatkan sintesis, analisis, dan inkuiri.
Pada perencanaan skenario, ia mencontohkan risetnya berjudul “Anticipating the Future of Capital Market and Investment Climate in Indonesia: A Scenario Personarrative Approach”, di mana perubahan perilaku investor dan peran regulator dicermati untuk membaca arah masa depan pasar modal Indonesia.
Dengan menggunakan Future Cone Framework, Prof. Yos memetakan sinyal-sinyal perubahan dan menyiapkan beragam kemungkinan skenario.
“Perencanaan skenario membantu kita memproyeksikan beberapa alternatif masa depan dan membuat keputusan lebih tangguh menghadapi ketidakpastian,” jelasnya.
Sementara itu, dalam pemodelan dinamika sistem, ia menjabarkan bagaimana teknik ini memampukan pembuat keputusan untuk mensimulasikan berbagai perubahan dan intervensi secara cepat dan minim risiko.
“Pemodelan adalah cara membangun ‘konstruksi’ dan ‘kerja’ sebuah sistem, lalu simulasi membuat kita melihat bagaimana perubahan itu beroperasi dalam dunia nyata,” paparnya.
Sebagai contoh penerapan, Prof. Yos merujuk risetnya berjudul “Port Performance Factors and Their Interactions: A Systems Thinking Approach”.
Dalam studi ini, ia menganalisis skenario investasi untuk perbaikan layanan pelabuhan dan menunjukkan bahwa pengembangan infrastruktur dan sistem layanan pelabuhan menjadi faktor utama memperbaiki kinerja operasional, sekaligus memangkas dwelling time dan meminimalkan ship build-ups.
Menurut Prof. Yos, memadukan perencanaan skenario dan pemodelan sistem akan membuat organisasi lebih tangkas menghadapi perubahan sekaligus lebih matang dalam membuat keputusan strategis.
Ia menekankan bahwa proses berpikir dan pengambilan keputusan harus dilandasi pendekatan berbasis data dan simulasi agar lebih terukur dan adaptif.
Menutup orasinya, ia mengingatkan bahwa tujuan utama dari semua pendekatan ini bukan hanya mencari jawaban instan untuk tantangan hari ini, tetapi juga menyiapkan organisasi agar lebih tahan banting di masa depan.
“Pada akhirnya, pengambilan keputusan bukan hanya soal membuat pilihan, tetapi juga soal memetakan risiko dan peluang secara utuh agar bisa membawa dampak nyata dan berkelanjutan,” ucapnya mengakhiri orasi.