Lampung, Sonora.ID — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara hybrid meresmikan pembangunan proyek energi terbarukan di 15 provinsi secara serentak, Kamis (26/6/2025).
Salah satu proyek unggulan adalah eksplorasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Tiga berkapasitas 55 megawatt (MW) di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, yang dikembangkan oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO).
PLTP Gunung Tiga: Langkah Strategis Menuju Transisi Energi Bersih
Peresmian proyek ini menandai komitmen nasional dalam mempercepat transisi energi bersih, sejalan dengan target peningkatan kapasitas panas bumi nasional menjadi 5,2 gigawatt (GW) pada 2025–2034. PGE memulai tahapan eksplorasi proyek green field ini sejak April 2025.
Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Gelar Upacara Peringatan HUT ke-343 Kota Bandar Lampung
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa kedaulatan energi merupakan kunci ketahanan bangsa. "Indonesia kaya akan sumber daya energi terbarukan. Kita harus kelola dengan baik demi mewujudkan swasembada energi," ujar Presiden.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menambahkan bahwa pembangunan pembangkit EBT tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi lokal melalui Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 40% dan penciptaan lebih dari 9.500 lapangan kerja secara nasional.
Komitmen PGE Perkuat Ekosistem Energi Hijau
Acara groundbreaking PLTP Gunung Tiga di Lampung turut dihadiri oleh:
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Dr. Marindo Kurniawan, S.T., M.M.
Wakil Bupati Tanggamus, Agus Suranto
Wakapolres Tanggamus
Perwakilan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Bambang Purbiantoro
Direktur Operasi PGE, Ahmad Yani
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menjelaskan bahwa proyek Gunung Tiga masuk dalam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Waypanas, berdampingan dengan proyek PLTP Ulubelu. Eksplorasi akan dilakukan secara bertahap melalui tiga sumur, dengan penerapan standar keselamatan tinggi dan perlindungan lingkungan yang ketat.
"PLTP Gunung Tiga memiliki karakteristik panas bumi yang stabil dan sangat ideal untuk mendukung bauran energi nasional. Kami optimistis proyek ini akan memperkuat ketahanan energi berbasis energi lokal (indigenous energy)," ujarnya.
Baca Juga: Soal Sengketa 4 Pulau Aceh ke Sumatera Utara, Prabowo Akan Ambil Alih
Kapasitas Terpasang PGE dan Target Masa Depan
Saat ini, PGE mengelola kapasitas terpasang panas bumi sebesar 672,5 MW dari enam wilayah operasi. Dalam dua tahun ke depan, perusahaan menargetkan peningkatan kapasitas hingga 1 GW, dan 1,7 GW pada 2034. Selain itu, PGE tengah mengembangkan proyek-proyek strategis lainnya seperti:
PLTP Hululais Unit 1 & 2 (110 MW)
Proyek co-generation total kapasitas 230 MW
PGE juga telah mengidentifikasi potensi sumber daya panas bumi sebesar 3 GW dari 10 WKP yang dikelola secara mandiri. Hal ini memperkuat komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan dan keberlanjutan energi nasional.
Penulis: Achmad Aulia