Sonora.ID - Jerman akhirnya berhasil memulangkan seorang simpatisan ISIS dan anak-anaknya dari sebuah kamp penjara di Suriah Utara.
Ini adalah kali pertama Kementeria Luar Negeri Jerman memulangkan simpatisan ISIS.
Pihak Kementerian Luar Negeri Jerman mengonfirmasi bahwa tifa anak dan perempuan Herman yang ditahan di Suriah Utara sedag melakukan perjalanan ke Irak untuk selanjutnya menuju Jerman.
Baca Juga: ISIS Desak Pengikutnya Picu Kebakaran Hutan di Kawasan AS dan Eropa
Pihak Kemenlu Jerman menolak untuk mengungkap identitasnya. Namun majalah Spiegel menyebut perempuan itu berusia 30 tahun bernama Laura H.
Sebelumnya Kemenlu Jerman melalui proses negosiasi panjang dalam masa pemulangan ini. Perempuan itu diketahui telah ditahan sejak Desember 2018.
Baca Juga: Pemerintah Turki Klaim Tangkap Istri & Saudara Perempuan Pemimpin ISIS
Pihak berwenang disebut telah melakukan penyelidikan terhadap perempuan tersebut sejak 2016. Ia diduga menjadi bagian dari ISIS dan menelantarkan anak-anaknya.
Laura diketahui menempuh perjalanan dari Giessen di Jerman Barat pada Maret 2016 untuk bergabung dengan ISIS.
Proses pemulangan simpatisan ISIS oleh Jerman terjadi di tengah penolakan oleh sejumlah negara Barat. Tak hanya menolak pemulangan simpatisan ISIS, sejumlah negara bahkan mencabut status kewarganegaraan bagi warganya yang diketahui bergabung dengan ISIS.
Baca Juga: Pentagon AS Rilis Foto dan Video Penyerbuan Pemimpin ISIS Baghdadi
Berbeda dengan Jerman, Yunani sebelumnya secara tegas menolak pemulangan simpatisan ISIS. Sementara Inggris mencabut status terhadap lebih dari 100 warga negara yang diduga bergabung dengan ISIS.
Merujuk pada Konvensi New York 1961, kebijakan mencabut status kewarganegaraan sebenarnya tergolong ilegal. Namun beberapa negara seperti Inggris dan Prancis belum meratifikasi kebijakan pencabutan warga negara terhadap warga negara