Ganjar juga mengimbau dengan adanya Pimpinan Keraton Agung Sejagat ini tidak menimbulkan keserahan masyarakat sekitar bahkan Indonesia.
"Pemerintah Purworejo harus memayungi langsung masyarakatnya, memberikan perlindungan, meminta klarifikasi sehingga bisa jadi jelas," kata Ganjar.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah mengaku resah karena adanya sekolompok orang yang mengaku diri sebagai anggota dari Keraton Agung Sejagat.
Baca Juga: Benny Tjokrosaputro Resmi Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya, Pengacara: Saya Gak Tahu Alasan Penahanan
Bahkan kegiatannya yang menggelar acara Wilujengan dan Kirab Budaya pada Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020) telah viral di media sosial.
Warga mulai resah karena kelompok itu mengaku sebagai kerajaan baru setelah berakhirnya 500 tahun imperium kerajaan Majapahit.
Totok Santosa Hadiningrat alias Sinuhun yang mengklaim sebagai pemimpin dari kerajaan tersebut.
Totok juga mempunyai ratu dalam memimpin Kerajaan Agung Sejagat atau KAS. Sang ratu itu adalah istrinya, Dyah Gitarja alias Kanjeng Ratu.
Baca Juga: Negara Ini Bebaskan Pajak Kendaraan bagi Warganya yang Gunakan Mobil Listrik