Menurut Hebi, pemasangan tirai plastik pada pedagang bahan basah ini juga mendapat berbagai respon dari masyarakat. Ada yang mendukung, adapula yang masih kurang paham terhadap fungsi pembatas tersebut.
"Terus terang ini adalah hal baru. Namun kita terap arahkan mereka untuk bagaimana pun itu adalah salah satu upaya memutus mata rantai Covid-19," jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, ketaatan pengunjung maupun pedagang terhadap protokol kesehatan di pasar tradisional juga terus meningkat.
Hebi menilai, tak hanya pedagang, para pembeli pun juga semakin sadar akan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan di pasar.
"Kemarin kita menyebarkan kuisioner, ternyata hasilnya sudah 70 persen masyarakat itu sudah patuh. Jadi kan ada pengelola, pedagang dan pembeli yang mengisi kuisioner, kemudian ada surveyor dari pemkot juga mengisi," ungkapnya.
Meski begitu, Hebi menyatakan, bahwa pihaknya akan terus masif melakukan edukasi baik kepada pedagang maupun pembeli tentang pentingnya disiplin menjaga protokol kesehatan di pasar.
Untuk mendukung hal itu, Pemkot Surabaya bersama PD Pasar Surya dan satgas juga melakukan pengawasan di pasar.
"Jadi ada pengawasan, kalau yang kurang atensi itu dikasih teguran atau edukasi lebih lanjut. Saya lihat kalau orang maksernya hilang itu saja sudah takut. Artinya mereka sudah mulai sadar pentingnya protokol kesehatan," pungkasnya.
Baca Juga: Banyak Data Palsu, Pemkot Surabaya Serius Validasi Data Covid-19